BS beberkan operasi kelompok diduga Paparazzi kerap lakukan pemerasan. (Foto/Ist)

Kriminal

Terkuak, BS Beberkan Operasi Kelompok Diduga Paparazzi, Kerap Lakukan Pemerasan

Selasa 07 Des 2021, 17:27 WIB

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID – Pria berinisial BS yang menyebutkan adanya wartawan bodrex kelompok paparazzi dengan modus memeras korban membantah dirinya bermaksud untuk menyudutkan korban penembakan di tol Exit Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan ataupun maupun membela kepolisian.

Menurut pengakuannya dirinya mengungkapkan kelompok paparazzi ini niatnya hanya meluruskan pekerjaan wartawan sebenarnya tidak seperti itu yang berujung pemerasan.

“Saya mengungkapkan paparazzi bukan untuk membela Polisi maupun menyudutkan korban, niatnya hanya meluruskan dan memperjuangkan citra wartawan yang tercoreng akibat olah oknum kelompok paparazzi ini,” ucap BS.

Dirinya yang sehari-hari berprofesi wartawan Mingguan ini juga pernah diajak untuk memasuki kelompok paparazzi ini.

Namun dirinya menolak karena tahu modusnya berujung dengan pemerasan.

“Saya pernah diajak dalam kelompok paparazzi ini tetapi saya menolak karena ujungnya modus pemerasan,” paparnya.

“Apalagi saya kesal karena teman sendiri pernah menjadi korban paparazzi,” sambungya.

Ia juga menambahkan pasca terjadi penembakan tersebut kelompok paparazzi ini menjadi sepi, lokasi tempat biasa nongkrongnya di kawasan Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat.

“Pasca kejadian penembakan yang menyeret kelompok paparazzi saat ini tempat tongkronganya menjadi sepi. Salah satunya yang saya lihat di warung kopi dikawasan Rawalumbu Bekasi. Biasanya disitu ramai tapi sekarang sudah sepi,” bebernya.

Sebelumnya diberitakan tentang kasus penembakan oleh Oknum Polantas PJR Polda Metro Jaya Ipda OS terhadap dua orang yaitu  Poltak Pasaribu (43) dan M. Aruan (60), di exit tol Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan telah menjadi sebuah momok.

Apalagi beredar kabar, korban penembakan adalah gerombolan oknum yang mengaku-ngaku wartawan atau yang kerap dijuluki “Paparazzi", yang kerap menakuti korbannya untuk tujuan memeras.

Sejumlah wartawan mencoba mencari jejak keberadaan kelompok Paparazzi ini.

Kelompok ini umumnya berdomisili di Bekasi, seperti di Rawalumbu dan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pria berinisial BS (43), mengaku mengenal dekat kelompok Paparazzi.

Bahkan, ia membenarkan PP korban penembakan yang tewas di Tol Exit Bintaro, Jaksel, merupakan anggota kelompok Paparazzi.

Modus kelompok Paparazzi yang memiliki tongkrongan khusus di daerah Rawalumbu dan Cibitung ini biasanya, sebelum atau sesudah beraksi, mereka berkumpul di sana.

Seperti yang tampak pada Rabu (2/11) malam.

Beberapa di antara mereka berkumpul di sebuah warung kopi di jalan Setia Kawan, Rawalumbu atau tak jauh dari restoran cepat saji.

BS menyebut adanya insiden penembakan yang menewaskan PP, membuat para Paparazzi lain kini 'tiarap' sementara waktu.

"Mereka lagi cooling down, tiarap dulu sejak ada kasus penembakan itu," tandasnya.

Lelaki yang berasa dari Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara itu menyebut ada beberapa kelompok Paparazzi yang beroperasi dengan modus sama.

Adapun kelompok lama yang terkenal yakni kelompok Bekasi Timur dan Bekasi Selatan dan kelompok Kalimalang.

Sebelum beraksi, masing-masing kelompok itu melakukan sejumlah persiapan.  

Pertama, mereka biasanya meminjam uang kepada rentenir sebagai biaya operasional termasuk menyewa mobil hingga berhari-hari.

"Dia belum lama bergabung, baru sekitar dua bulan. Tadinya, dia bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah pabrik baja di Cibitung selama belasan tahun," ungkap BS kepada wartawan.

BS tak tahu kenapa akhirnya PP bergabung dengan kelompok itu.

Hanya saja, BS menyebut bahwa PP sudah diingatkan sahabatnya dari Tebing Tinggi untuk tak bergabung dengan kelompok Paparazzi.

Selain memiliki resiko yang besar, diungkapkannya bahwa anggota Paparazzi juga sudah banyak yang tertangkap polisi.

"Mungkin Poltak tertarik dengan iming-iming dari kelompok itu, padahal sebelumnya sudah diingatkan jangan masuk ke situ (kelompok Paparazzi)," kata BS yang juga berprofesi sebagai wartawan koran mingguan juga sempat diajak bergabung dengan rekannya sesama orang Sumatera Utara itu.

Namun, dia menolak karena alasan kerap melakukan pemerasan.

"Satu kelompok Paparazzi biasa sekitar delapan orang setiap beroperasi. Bisa dua sampai empat mobil dan kadang sampai tidak pulang selama beberapa hari," imbuhnya.

Setelah melakukan persiapan, kelompok ini memulai operasi dengan menunggu korban di sekitar hotel transit.

Saat korban keluar dengan kendaraan, mereka mulai membuntuti.

"Mereka mengikuti korban sampai rumah. Adapun spekulasi bahwa itu pasangan selingkuh, biasanya mereka melihat ketika si perempuan dan lelaki tidak satu tujuan pulang,"  imbuhnya.

Saat si perempuan turun di suatu tempat, Paparazzi mulai membagi tugas.

Sebagian menguntit si perempuan sampai rumah.

Sebagian lagi, membuntuti si pria juga sampai rumah.

"Barulah mereka mulai menunjukkan foto dan mengancam akan memberitahukan ke pihak keluarga tentang perselingkuhan itu. Mereka juga mengancam akan mempublikasikannya di media," papar BS.

BS mengakui, mayoritas korban takut dengan ancaman itu dan memberikan sejumlah uang yang diminta.

"Bahkan tidak jarang pemerasan itu akan berlanjut dengan pelaku yang berbeda dan juga teman mereka. Kalaupun korban tak punya uang, barang apapun bisa diminta demi menutup pinjaman modal kelompok Paparazzi ini," ungkapnya.

Lihat juga video “Pos Polisi Ringsek Setelah Ditabrak Bus Transjakarta di Cililitan”. (youtube/poskota tv)

Seperti diketahui, Polda Metro Jaya memastikan kasus penembakan di exit tol Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan dilakukan oleh Polantas angggota PJR Polda Metro Jaya, yakni Ipda OS, (27/11/21) dinihari.

Berawal dari Ipda OS mendapat laporan dari warga inisial O yang belakangan disebut-sebut Staf Khusus DPRD DKI Jakarta.

Inisial O ini melapor ke Ipda OS jika Suzuki Ertiga nopol B 1879 RFJ yang dibawanya dikuntit beberapa mobil, termasuk ada MA dan PP sejak dari Hotel Kedaton, Sentul, Bogor, Jawa Barat. (adji)
 

Tags:
BS Beberkan Operasi Kelompok Diduga Paparazzi Kerap Lakukan Pemerasanmodus operasi Paparazzipemerasan Paparazzioknum Paparazzitersangka PaparazziKelompok Paparazzi

Administrator

Reporter

Administrator

Editor