Fakta Baru, '25 Getaran Sebelum Meletus', Cerita Warga Saat Presiden Joko Widodo Kunjungi Korban Letusan Semeru

Selasa 07 Des 2021, 15:07 WIB
"25 getaran sebelum meletus," cerita warga saat Presiden Joko Widodo kunjungi korban letusan Semeru. (Foto/biropers)

"25 getaran sebelum meletus," cerita warga saat Presiden Joko Widodo kunjungi korban letusan Semeru. (Foto/biropers)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  "25 getaran sebelum meletus," cerita warga saat Presiden Joko Widodo kunjungi korban letusan Semeru.

"Enggak sampai satu menit itu Pak, langsung gelap," kata seorang warga di tempat pengungsian yang terletak di Lapangan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). 

Warga itu kemudian melanjutkan ceritanya kepada Presiden, bahwa sebelum Semeru meletus ada pemberitahuan memang, 25 getarannya katanya dari pusat pemantauan

Warga lainnya dari Dusun Kamar Kajang bercerita bahwa sebelum kejadian mereka telah mendapatkan peringatan dari pos pemantauan melalui telepon genggam mereka.

"Mereka tidak menyangka jika erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021 ternyata lebih besar dari yang mereka perkirakan," tambah warga tersebut.

"Ada pemberitahuan, di handphone sudah ada. Cuma dikira kecil Pak, dikira banjir kecil. 25 getarannya kecil biasanya. Nanti ada susulan yang lebih besar biasanya. Kalau pos pantau selalu siaga," ungkapnya.

"Paniknya itu cuma panik abu, abunya itu loh Pak, kan gelap. Posisi jam 3 sore itu kejadian abu vulkanik. Hujan abu dulu, gelap, disusul lahar dingin," timpal seorang warga lainnya.

Usai kejadian, para warga terdampak tersebut juga sempat mengecek rumah mereka masing-masing melalui jalur yang bisa dilewati.

Seorang warga bercerita bagaimana erupsi Gunung Semeru telah menewaskan banyak ternak peliharaannya.

Sementara warga lainnya bercerita bagaimana ia masih mencari beberapa keluarganya yang masih hilang.

Lihat juga video “Korban Tewas Terseret Ombak Ditemukan Dalam Keadaan Tewas”. (youtube/poskota tv)

Kepada Presiden, para warga meminta agar infrastruktur yang hancur bisa segera diperbaiki.

Berita Terkait
News Update