Kantor Pengadilan Agama Tigaraksa, pengangguran dan KDRT jadi alasan pasangan muda di Kabupaten Tangerang bercerai. (Foto/veronica)

Tangerang

Terkuak, Pengangguran dan KDRT Jadi Alasan Pasangan Muda di Kabupaten Tangerang Bercerai

Minggu 28 Nov 2021, 05:03 WIB

TANGERANG, POSKOTA CO.ID - Perceraian adahal satu hal yang tidak diinginkan oleh pasangan suami istri.

Namun, nyatanya saat pernikahan terjadi, banyak ditemukan permasalahan-permasalahan di kehidupan rumah tangga, diantaranya pengangguran dan KDRT jadi alasan pasangan muda di Kabupaten Tangerang bercerai.

Seperti yang dialami IC, wanita berusia 25 tahun yang tinggal di Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. 

Ia harus bercerai dengan suaminya lantaran mengalami Kekerasan Dalam Berumah Tangga (KDRT).

IC kerap menerima ancaman senjata tajam dari sang suami YD, bahkan beberapa kali IC mendapat bogem yang membuat mukanya memar.

"Pas pacaran dulu dia baik banget. Tapi pas sudah menikah dia malah jadi arogan. Beda 180 derajat sama yang dulu," kata IC saat ditemui di Pengadilan Agama Tigaraksa, Kamis (25/11).

Wanita satu anak ini menceritakan, awal mula YD bersikap kasar seperti itu ketika usaha miliknya bangkrut saat awal pandemi.

Dari sejak itu, YD tidak memiliki pekerjaan dan mengandalkan uang pemberian orang tua.

"Saya ga mau uang susu anak sendiri aja harus dari mertua. Akhirnya saya ngelamar kerja. Tapi YD ga izinin dan akhirnya itu pertama kalinya dia mukul".

Tak menghiraukan peringatan YD, IC tetap meneruskan untuk bekerja karena tidak mau menjadi beban untuk mertuanya. 

"Mama saya kan tinggal bersama disitu untuk jaga baby A. Nah YD itu juga memperlakukan mama kaya pembantu, disuruh ini itu. Padahal dia sendiri tidak ada kerjaan dan ga ngapa-ngapain,".

Mulai dari situ lah, IC mulai berfikir untuk berpisah dengan YD.

Namun, IC masih memikirkan nasib anaknya yang masih kecil tersebut. 

"Sempat sih bilang mau cerai. Tapi dia langsung keluarin golok dan ngancem bakal bunuh saya dan bawa kabur baby A," ungkapnya.

Akhirnya IC hanya bisa pasrah dan menerima prilaku suaminya yang kasar tersebut. B

ahkan, sejak itu YD selalu meminta IC untuk memuaskannya di ranjang seperti halnya seorang pelacur.

"Saya kan sudah tidak mau lg berhubungan badan sama dia karena takut hamil lagi. Tapi disitu dia malah suruh saya muasin hampir setiap hari dan setelahnya saya langsung di tinggal begitu aja, jadi saya anggap diri saya kaya pelacur yang dipaksa memuaskan laki-laki," ujarnya.

Setelah berbulan-bulan menahan tekanan rumah tangga yang diberikan YD, IC memberanikan diri mengajukan perceraian ke Pengadilan Agama Tigaraksa.

Lihat juga video “Aksi Tawuran Terjadi di Warakas, Para Pelaku Dipersanjatai dengan Sajam”. (youtube/poskota tv)

IC yang didampingi pengacara mengurus semua persyaratan perceraian, hingga perceraian bisa terlaksana.

"Pertemuan pertama saya hadir tapi YD ga. Kedua juga begitu, dan yang ketiga sama dia tidak hadir. Itu keuntungan buat saya karena tidak harus ada mediasi dan langsung ketok palu dan selesai," katanya.

Saat ini, IC hanya ingin fokus membesarkan anak semata wayangnya tersebut dan memberikan tempat yang nyaman dan layak kepada mamanya.

"Buat sekarang fokus ke anak sama mama dulu setelah sekian lama mereka tertekan. Kalau untuk menikah lagi, kayaknya masih jauh. Masih ada sedikit trauma," pungkasnya. (veronica prasetio)

Tags:
Kantor Pengadilan Agama Tigaraksapengangguran dan KDRT jadi alasan pasangan muda di Kabupaten Tangerang berceraipenyebab perceraian tangerangperceraian tangerangtingkat perceraian tangerangasalan perceraian tangerang

Administrator

Reporter

Administrator

Editor