Terdaftar di Dinas Koperasi
Wifah menambahkan, produknya telah terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM Pemerintah Kota Bekasi.
Di masa pandemi Covid-19, ia mengeluarkan modal awal sebesar Rp3 juta diluar biaya lain.
"Modal kami kurang lebih tiga juta diluar biaya lain-lain selama kami melakukan riset di awal. Menggali ilmu dari pelaku usaha serupa, dan mencari kelemahan tiap jenis sepatu lewat pelaku usahanya," imbuhnya.
Sepokat Indonesia sejak awal berdiri telah memproduksi lebih dari 200 pcs tiap jenis, dan saat ini masih tersisa kurang lebih 50 pcs.
"Di situasi seperti ini, penjualan tidak melesat cepat. Kami sadar bahwa situasi memang belum memberikan kepastian, sehingga daya beli masyarakat belum sempurna seperti situasi normal," tambahnya.
Sejauh ini, Sepokat Indonesia masih menjalankan usaha tersebut melalui rumah kontrakan di Kawasan Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
"Ini karena kemampuan finansial yang masih terbatas. Kami melayani konsumen yang datang langsung, minta diantar, maupun pesanan melalui market place di sini. Salah satunya Shopee (@sepokat.id)," tandasnya. (insan)