JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Beredar sebuah video yang memperlihatkan warga dikawasan ruko 1000, Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat geram dengan Pemprov DKI Jakarta.
Warga kesal lantaran Pemprov DKI Jakarta tidak bisa memenuhi atau memperbaiki fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yang ada di sana.
Menurut salah satu warga di sana, mereka selalu membayar iuran tetapi uang tersebut tidak jelas dialirkan ke mana.
Bahkan yang lebih mirisnya lagi sudah banyak jalanan yang rusak dan bolong-bolong tergenang air.
“Kemudian hanya dijanjikan yang sudah sekian lama, kami tidak pernah dilaksanakan,” ujar salah seorang warga, dikutip dari tayangan video yang diunggah oleh akun TikTok @susessful9.
“Sehingga dengan kondisi yang semakin lama hancur ini, bukannya semakin bagus tapi makin parah, sehingga kendaraan mobil atau motor yang lewat sangat sulit,” tambahnya.
Lalu ada lagi keterangan warga lain yang geram dengan kondisi jalan di kawasan ruko 1000.
Meskipun Ruko 1000 dicap sebagai komplek, tetapi jalanan yang ada tidak mencerminkan sebuah komplek yang bagus.
“Katanya komplek, tapi tidak seperti komplek, malah bagusan jalanan desa,” kata seorang warga wanita.
“Coba yang belum pernah ke Ruko 1000, coba jalan ke sini apalagi pas hujan. Coba lihat itu, seperti kolam renang,” lanjutnya.
Sebagaimana yang terlihat di dalam video, jalanan yang ada di kawasan Ruko 1000 memang sudah terbilang hancur parah.
Banyak sekali jalanan yang berlubang dan tergenang air yang berisi lumpur cokelat.
Pemandangan akses jalanan di kawasan Ruko 1000 jelas sangat mengkhawatirkan dan membahayakan bagi para pengguna jalan.
Namun, dibalik akses jalan yang rusak dan hancur parah ternyata ada dugaan yang menyebut bahwa sebenarnya ada mafia tanah yang bermain dibelakang itu semua.
@sussessful9 #fpy # PEMPROV DKI TIDAK BEKERJA DENGAN BECUS$$$
♬ original sound - Saharawen
Sebelumnya Warga RT 007 RW 015, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, menggelar aksi demonstrasi menuntut agar fasum segera diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta.
Warga kemudian melakukan serangkaian aksi di dekat tanah fasum yang diduga telah dikuasai oleh salah satu oknum atau mafia tanah.
Mereka menuntut agar tanah fasum itu bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.
Warga sekitar bernama Anju mengatakan bahwa tanah fasum yang berada di wilayahnya itu sudah sejak lama tidak difungsikan.
"Saya mewakili warga taman surya dua dan RT001 sampai RT010 RW015 makanya hari-hari ini coba supaya diperjelas peruntukkannya karena kami pun rindu atau punya fasum difungsikan," ujarnya di lokasi, Selasa (3/8/2021).
Orang atau oknum yang diduga telah mengakuisisi tanah fasum milik warga itu melakukan penutupan sekitar tanah fasum, sehingga membuat truk sampah yang biasanya berada di dalam tanah fasum, kini beroperasi di luar tanah fasum.
Hal tersebut dinilai telah meresahkan warga sekitar, sebab truk sampah tersebut telah menimbulkan bau yang tidak sedap dan menimbulkan banyak lalat yang sangat mengganggu warga sekitar. (cr03)