MIRAS dilarang karena berbahaya, apalagi yang oplosan. Pokoknya dengan dalil apa saja, yang namanya minuman keras punya akibat yang negatif bagi peminumnya. Mabuk, dengan berbagai tingkatan dari gangguan perilaku manusia sampai keracunan.
Sudah paham kan ketika orang mabuk, bicara ngaco, lupa diri dan bisa berlanjut pada serangan fisik, muntah, kepala sakit, lemas tak berdaya, kalau jalan sempoyongan. Malah, kata para ahli, kalau terus menenggak dengan hitungan gelas yang cukup banyak, akibatnya bisa fatal. Pingsan, koma, dan tewas. Bisa disimak beberapa kasus orang yang menenggak minuman keras, terutama olposan.
Dalam tingkat setengah mabuk, bisa saja dia akan melihat orang samar-samar dengan bicara ngaco. Kalau sudah begitu, nggak mikir siapa yang dihadapi. Petugas atau orang tua yang patut dihormati.
Pernah lihat orang teler bicara? Nggak jelas kan? Malah diajak ngomong baik-baik dia salah tangkap, marah dan akhirnya bisa mencelakai orang lain.
Banyak kasus, perkelahian, pelecehan seksual atau pembunuhan, kecelakaan lalu lintas, sebab musababnya adalah akibat miras.
Kasus yang paling baru, seorang anak nyaris memerkosa ibu kandungnya sendiri. Untung saja peristiwa di Lampung tersebut gagal karena pertolongan tetangga.
Diceritakan, pelaku pulang tengah malam sambil sempoyongan karena mabok, ditegur ibunya. Dia marah, lalu menganiaya dengan menampar sampai sang ibu tak berdaya.
Gilanya lagi, si anak yang mabuk itu malah melucuti pakaian sang ibu. Beruntung datang tetangga menggagalkan perbuatan gila anak tersebut.
Bayangkan, apa jadinya kalau perkosaan terjadi? Bukankah akan merusak segalanya, hubungan ibu dan anak, dan keluarganya. Bisa jadi, kalau dia si pelaku sadar, maka dia akan menyesal sepanjang hidupnya.
Lihat juga video "Tiang Listrik Roboh Menimpa Pengendara Motor hingga Luka-luka". (youtube/poskota tv)
Sekali lagi miras, apa manfaatnya? Boleh saja ada yang bilang bahwa minuman keras bisa ‘mengobati’ kegalauan, stres dan berbagai persoalan hidup? Apakah betul begitu?
Kalau melihat adegan di film barat, misalnya, mereka dalam setiap pertemuan minum miras. Tapi, minum sekadarnya, hanya sebagai penghangat tubuh. Bukan jor-joran, Bung!
Jadi bagi mereka yang nggak berpikir waras, lalu lari ke miras dan menenggak dengan membabi-buta. Malah dilakukan dengan suka cita tanpa batas. Mereka tak sadar, apa yang mereka lakukan akan merenggut kehidupannya. (massoes)