ADVERTISEMENT

Dari Dulu Jadi Pusat Niaga Terbesar, Kawasan Mester Perlu Ditata Ulang Agar Lebih Rapi dan Hak Pejalan Kaki Juga Ada

Kamis, 11 November 2021 04:13 WIB

Share
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kota Jakarta Timur, Kusmanto  meninjau kawasan yang dijadikan berjualan para pedagang kaki lima, Rabu (10/11/2021).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kota Jakarta Timur, Kusmanto  meninjau kawasan yang dijadikan berjualan para pedagang kaki lima, Rabu (10/11/2021).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kawasan gapura akses masuk Pasar Jatinegara, Jakarta Timur bakal ditata ulang secara mandiri oleh pedagang. 

Pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur meminta kawasan tersebut ditata ulang agar dapat menjadi lokasi sementara binaan Suku Dinas (Sudin) Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM). 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kota Jakarta Timur, Kusmanto bersama jajarannya meninjau kawasan yang dijadikan berjualan para pedagang kaki lima, Rabu (10/11).  Tinjauan dilakukan di kawasan gapura akses masuk Pasar Jatinegara. 

Di lokasi itu terdapat 98 pedagang kaki lima yang berjualan busana, kuliner, aksesoris, perabot rumah tangga dan lainnya.

"Tinjauan untuk menyerap aspirasi pedagang di masa pandemi. Karena peran pemerintah adalah melakukan pemulihan ekonomi. Kita minta area berjualan PKL di gapura ditata ulang, agar lebih tertib rapi dan hak pejalan kaki juga ada," ucap Kusmanto di lokasi, Rabu (10/11/2021). 

Menurut dia, penataan ulang perlu dilakukan sebab kawasan Mester tersebut sejak dulu dikenal  jadi pusat niaga atau perdagangan.

"Sehingga perlu diangkat kembali dan ditata ulang agar kesejahteraan pedagangnya juga semakin meningkat. Sehingga ke depan, selain sebagai pusat niaga, kawasan Mester ini juga menjadi pusat wisata niaga terbesar di Jakarta Timur," ucapnya. 

Untuk saat ini, pihaknya tengah menanti proposal dari perkumpulan pedagang kaki lima di kawasan tersebut. Hal itu dilakukan agar ke depan, lokasi itu bisa jadi lokasi sementara binaan usaha Sudin PPKUKM Jakarta Timur. 

Proposal nantinya dibahas di tingkat kota melibatkan unit teknis terkait, kemudian  peluang untuk penataan lingkungan masih ada waktu dua bulan. Diharapkan penataan ulang kawasan tersebut dapat menonjolkan budaya khas Betawi. 

"Misalnya lokasi jualan ditata dan dihiasi dengan ornamen khas Betawi. Sehingga menjadi daya tarik lebih bagi pengunjung," terangnya. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT