MALUKU, POSKOTA.CO.ID – Buaya besar menyerang dan memakan seorang gadis berusia 8 tahun saat dia sedang mandi di sungai bersama teman-temannya.
Pihak kepolisian berhasil menemukan sisa-sisa dari anggota tubuh gadis muda itu pada Jumat (15/10/2021) pagi.
Penyerangan itu terjadi saat gadis bernama Suci Ramadhani itu sedang mandi di sungai bersama teman-temannya pada Rabu.
Menyadur laporan dari laman Newsweek, para saksi mata mengatakan bahwa gadis itu diserang oleh buaya di distrik Teluk Kayeli di Pulau Buru, Maluku.
Korpos Rahmad Namlea, seorang petugas pencarian dan penyelamatan di kota Ambon bahwa teman-teman korban hanya bisa menyaksikan serangan itu terjadi dan sangat terkejut dengan kejadian itu.
Penduduk setempat dengan cepat tiba di tempat kejadian dan mampu menikam buaya besar itu dengan tombak sementara kepala gadis muda itu terlihat di dalam mulut binatang itu.
Namun, Namlea mengatakan bahwa ketika mereka memotong perut buaya, sisa-sisa gadis itu tidak ada di dalam.
Jenazahnya ditemukan Jumat pagi, menurut Namlea.
"Sungai itu diketahui dipenuhi buaya air asin," kata Namlea kepada The Star. "Setidaknya dua serangan buaya telah terjadi dalam 10 tahun terakhir."
Serangan buaya seperti ini biasa terjadi ketika manusia berinteraksi di lokasi dengan populasi buaya yang banyak.
Mereka dikenal sebagai "predator oportunistik" yang mampu menyelinap di bawah permukaan air dan menunggu sampai mangsa tidak sadar sebelum menyerang.
Tidak seperti kerabat dekat mereka, buaya, buaya pemarah dan lebih mungkin menyerang manusia tanpa alasan.
Mereka juga, rata-rata, tiga kaki lebih besar dari buaya dan memiliki gigi yang dirancang untuk robek.
Gigi buaya dimaksudkan untuk menghancurkan mangsa, yang berarti gigitan buaya jauh lebih kuat.
Di Amerika Serikat, Anda lebih mungkin diserang oleh aligator daripada buaya, tetapi serangan semacam ini cukup umum di Indonesia karena negara ini adalah rumah bagi 14 spesies buaya yang berbeda.
Pada hari Kamis di distrik Teluk Kayeli yang sama, para pejabat mengumumkan bahwa seorang anak laki-laki berusia 9 tahun hilang dari desa dan diduga diserang oleh seekor buaya.
Menurut laporan, bocah itu sedang mandi di sungai dekat rumahnya di Desa Kaki Aer. Satu jam kemudian, teman-temannya melaporkan dia dimakan buaya.
Tim pencarian dan penyelamatan bergabung dengan pihak berwenang setempat untuk mencoba menemukan buaya dan anak laki-laki itu.
Pada hari pertama pencarian, tim berhasil menangkap seekor buaya, namun saat mereka memotong perutnya, mereka tidak menemukan sisa apapun.
Jumat menandai hari kedua pencarian dan bocah itu masih belum ditemukan.
Dalam insiden lain, seorang gadis berusia 7 tahun tewas dalam serangan buaya di Papua Nugini pada bulan April.
Newsweek melaporkan bahwa gadis muda itu sedang berenang di sungai Budaim bersama nenek dan kakak perempuannya ketika buaya itu menyerang.
Paman gadis muda itu mengatakan kepada Post Courier bahwa buaya berusaha menangkap kedua saudara perempuan itu tetapi salah satu dari mereka berhasil melarikan diri.
Adik korban mengatakan nenek gadis itu meminta mereka untuk keluar dari sungai tapi saat mereka berenang keluar buaya menyambar adiknya dengan ekornya yang memungkinkan dia untuk melarikan diri. Tapi adiknya tidak seberuntung itu.
Tubuh korban ditemukan sehari setelah penyerangan, meskipun bagian bawah tubuhnya habis dimakan buaya. (cr03)