ADVERTISEMENT

Politisi PDIP Sebut Islam Muhammadiyah Tidak Benar, Said Didu: Hentikan Pecah Belah Bangsa Ini!

Senin, 8 November 2021 11:11 WIB

Share
Said Didu Peringatkan Politisi PDIP (Foto: Ist)
Said Didu Peringatkan Politisi PDIP (Foto: Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Salah seorang Politisi PDIP, Zuhairi Miswari akhir-akhir ini telah menjadi sorotan publik akibat ucapannya sendiri.

Zuhairi diketahui telah mengatakan bahwa pemahaman Islam yang diajarkan oleh Muhammadiyah termasuk ke dalam golongan yang tidak benar.

Zuhairi menyampaikan pernyataan yang cukup kontroversial itu saat menghadiri sebuah forum International Peace Symposium di UIN Jakarta beberapa waktu lalu.

“Kita tidak tahu apakah Islam NU yang paling benar, atau Islam Syiah yang paling benar, tapi kalau Islam Muhammadiyah itu pasti tidak benar,” ujar Zuhairi dikutip PosKota.co.id dari kanal YouTube MTA Indonesia pada Senin (8/11/2021).

“Atau apakah Islam Ahmadiyah yang paling benar? Kita tidak tahu,” ucapnya menambahkan.

Selain itu Zuhairi juga menuturkan kalau sebenarnya nilai-nilai kebenaran bisa saja datan dari berbagai kelompok dalam Islam.

“Kita tidak tahu. Makanya ulama mengatakan Wallahu a’lam bissawab. Tuhan yang lebih tahu kebenaran,” imbuhnya.

“Ketika saya baca buku Ahmadiyah ada benarnya tentang Ahmadiyah. Sebagaimana saya baca buku Katolik, Hindu, Budha, mungkin ada kebenaran di luar sana,” sambung Zuhairi.

Zuhairi menyebut, apabila sudah membicarakan tentang perdamaian dan toleransi bukan suatu hal yang mudah.

Menurut Zuhairi, pembicaraan itu tidak mudah karena diwajibkan untuk dapat mengurai terlebih dahulu satu persatu.

Melihat pernyataan yang dibuat Zuhairi itu membuat Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu merasa geram.

Said Didu meminta agar sang politisi PDIP untuk tidak memberikan ucapan yang berpotensi memecah belah bangsa Indonesia.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Said Didu melalui akun Twitter pribadinya sendiri (@msaid_didu) pada Sabtu (6/11/2021).

“Hentikan pecah-belah bangsa ini !!!!,” cuit Said Didu.

Setelah ucapannya itu viral, Zuhairi langsung membuat bantahan bahwa dirinya telah menyebut ajaran Islam Muhammadiyah tidak benar.

Zuhairi mengklaim bahwa ucapannya tersebut hanya sekadar candaan saat sedang mengisi seminar bersama para kader Muhammadiyah.

Bahkan Zuhairi mengatakan ucapannya itu sudah digoreng oleh sejumlah media hingga kini menjadi perbincangan publik.

“Guyonan saya dalam sebuah seminar bersama kader Muhammadiyah digoreng lagi. Saya saat itu sebagai cendekiawan NU,” tulis Zuhairi di akun Twitter pribadinya, @zuhairimisrawi pada Minggu (7/11/2021).

“Dalam sebuah seminar, kami biasa saling lempar guyonan,” sambungnya.

Dia meuturkan seharusnya tiap-tiap kelompok tidak perlu saling mengakui siapa yang paling benar dalam beragama, termasuk dari pihak NU dan Muhammadiyah.

“Saya justru bilang dalam seminar bahwa dalam beragama, kita harus rendah hati. Jangan menganggap diri yang paling benar,” tuturnya.

“Saya NU, tapi saya tidak pernah menganggap saya yang paling benar. Begitu pula umat dan agama yang lain. Lalu, saya bikin joke itu. Abis itu saya dibalas joke” ucapnya melanjutkan.

Melihat klarfikasi yang diucapkan oleh Zuhairi kembali membuat Said didu bertanya-tanya.

Said Didu bingung, mengapa Zuhairi bisa membuat organisasi Muhammadiyah sebagai bahan candaannya.

“Kenapa mesti organisasi @muhammadiyah yang kamu @zuhairimisrawi pakai guyon Pak Dubes? Kamu gak bisa seenaknya olok-olok Persyarikatan kami Pak Dubes,” cuitnya lagi di Twitter. (cr03)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT