JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga di Jalan Haji Briti RT002 RW009, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat harus rela kehilangan tamu undangan acara khitanan anaknya.
Hal itu disebabkan karena acara yang dilaksanakan di depan rumah pak RT itu tiba-tiba saja banjir saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Minggu (7/11/2021) siang.
Menurut ketua RT002, Entong (50), sebelum hujan, tamu undangan yang hadir cukup ramai. Namun sekitar pukul 2 siang, saat hujan deras, tamu sudah mulai sepi.
"Pas hujan itu air kali udah mulai meluap, ditambah lagi hujan deras. Pokonya kalau belum ditanggul pasti banjir," katanya kepada wartawan di lokasi, Senin (8/11/2021).
Banjir yang melanda wilayahnya itu hingga hari ini masih terjadi. Namun ketinggian air tidak sampai seperti kemarin yang mencapai 50 centimeter.
Meski banjir melanda, namun acara tetap dilanjutkan hingga selesai. Namun hanya ada sekitar 20 orang tamu yamg hadir saat banjir, itupun hanya tetangga dan keluarga dekat.
"Acaranya sih kalau bahasa orang sini memang cuma acara kecil-kecilan aja," paparnya.
Saat banjir, ada beberapa tamu undangan yang memilih untuk pulang.
Bahkan ada tamu undangan yang baru saja datang tiba-tiba memilih putar balik karena banjir.
"Tamu itu sampai ngangkat-ngangkat celana pas datang ke acara," ucapnya.
Dwi, orang tua dari anak yang khitanan mengaku tidak mengalami kerugian akibat acara yang dilangsungkan saat banjir.
Sebab, acara dilakukan dengan sangat sederhana dan memang diperuntukkan untuk keluarga besar saja.
"Ini kan tenda dari pak RT, istilahnya sukarela aja, ngupahin yang bongkar pasang tenda saja," tuturnya.
Dikatakan Dwi, dirinya juga memaklumi ketika ada tamu undangan yang memilih pulang, sebab banjir memang cukup tinggi.
"Ada yang kebasahan, sebagian ada yang mulai kerendem motornya, jadi pada milih untuk pulang," tutupnya. (Cr01)
Tanggul Jebol, Warga Kramatjati Kebanjiran
Sejumlah permukiman warga di lingkungan RT 01, 03, 10, RW 01 Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, terendam banjir pada Senin (8/11/2021) dini hari.
Dalam peristiwa ini air muncul dari bawah lantai, tanggul jebol penyebab warga Kramatjati kebanjiran.
Hal tersebut mengakibatkan aliran Kali Baru meluap dan menggenangi perumahan warga.
Ketua RT 010/01 Kelurahan Tengah, Nemih (61), menjelaskan tanggul sudah lama tak diperbaiki.
"Sekitar delapan bulan (belum diperbaiki). Mungkin anggarannya, enggak bisa sekaligus ya," ungkapnya kepada wartawan kala ditemui di lokasi, Senin (8/11/2021).
Rumah Nemih yang berlokasi di Jalan Ja. Abah yang berada di dataran rendah, sedangkan aliran Kali Baru yang dekat dengan rumahnya tersebut berada di dataran tinggi.
Akan tetapu yang menggagetkan bahwa air tak hanya datang dari luapan kali, namun juga merembes dari lantai.
"Air masuk dari bawah lantai, merembes. Selutut orang dewasa tadi tingginya," ungkapnya.
Kata Nemih, banjir yang melanda juga bercampur dengan lumpur.
"Akan tetapi air yang masuknya dari bawah, lumpurnya enggak terlalu banyak," tuturnya.
Emih menambahkan jika air mulai merendam permukiman pada Minggu (7/11/2021) sekira pukul 23.30 WIB. Empat jam berselang, air mulai surut dan warga melakukan bersih-bersih.
"Yang paling parah RT sebelah (RT 01). Banjir semalam melebihi kapasitas," jelasnya.
Dia pun berharap agar pemerintah lekas memperbaiki tanggul Kali baru yang jebol.
"Takut air datang lagi, kita kan nggak tahu. Debit air nggak biasa, hujan terus," terangnya. (cr02)