ADVERTISEMENT
Jumat, 29 Oktober 2021 10:35 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Jadi terbentuk fasilitas baru sekarang, bagaimana mengukur legitimasi Jokowi? Nggak usah pakai survei, pakai kontras moral itu. Ini adalah suatu yang kualitatif tidak kuantitatif,” sambungnya.
Lebih lanjut, legitimasi Jokowi saat ini sudah tidak bisa lagi diukur oleh para pihak survei.
Selain itu disebutkannya politik Indonesia juga terkadang tidak bisa diukur karena banyaknya klaim partai politik yang dianggap tidak benar.
“Belum satu semester orde baru bilang ‘kami tumbuh 80 persen legitimasinya Golkar’ reformasi jatuh, jadi nggak ada gunanya kan,” pungkasnya.
Justru Rocky Gerung lebih menilai baik Partai Demokrat yang bisa dengan luar biasanya meledak walaupun sebelumnya punya legitimasi yang kecil.
“SBY dianggap sebagai kecil, bisa dapat momentum dia jadi monumen, jadi Presiden itu. Partai Demokrat berapa persen sih awalnya itu, 27 tiba-tiba meledak,” imbuhnya.
“Karena satu peristiwa kecil, yaitu dia dilecehkan oleh Taufik Kemas,” ucapnya menambahkan.
Sebelumnya Rocky Gerung menyebut kualitas hukum yang ada pada pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini sangat rendah.
Maka dari itu, Rocky Geurng mengatakan banyak masyarakat yang menyampaikan kritik tetapi selalu dianggap makar.
Hal tersebut timbul karena adanya ketakutan dari sisi Jokowi yang sudah lagi tidak banyak dipercaya oleh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT