JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tidak bisa mengandalkan gaji sebagai guru honorer, Dede Fatimah (33), seorang guru honorer di SMK Negeri Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat, nyambi menjadi guru les.
Sejak tahun 2007, Dede sudah menjadi guru honorer di salah satu MTS. Saat itu, dirinya sambil kuliah S1 di salah satu Universitas.
Dede Fatimah (33), guru honorer di SMK Negeri Rajapolah Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Kalau guru honorer sejak kuliah S1 2007, kebetulan saya dulu mengajar di sekolah satu atap di bawah Kemenag, sambil dulu kuliah S1 saya mengajar," ujarnya saat dikonfirmasi Jumat (15/10/2021).
Saat menjadi guru honorer di MTS itu, dirinya mendaparkan penghasilan sangat kecil. Dari satu mata pelajaran yang diajar selama satu jam, ia hanya dibayar Rp12.500.
"Awalnya saya di MTS saya dapat sebulan Rp150 ribu itu gak cukup sama sekali apalagi buat bensin untuk sebulan karena memang medan jalannya waktu itu batu semua," tuturnya.
Sadar penghasilannya tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, Dede mencari penghasilan tambahan. Dia mulai mencari honor dengan nyambi menjadi guru les.
Dede menggelar les tambahan di rumahnya dengan mengajarkan anak matematika. Salah satunya ialah anak dari guru PNS yang ingin masuk ke perguruan tinggi.
"Makin ke sini banyak juga yang menitipkan rekan-rekan guru PNS bahwa anaknya mau masuk ke mana, kaya gitu untuk tambahannya," papar Dede.
Hingga kini, les tambahan yang dia lakukan masih terus berjalan.
Selain mencari honor dengan mencari les tambahan, Dede juga nyambi berjualan online emping.
Dia mencari emping melalui bandar, kemudian dia jual lagi dengan harga yang lebih tinggi kepada rekan-rekannya.
"Kalau dari bandar tempat emping kan harganya cuma Rp12 ribu, nah saya jual Rp20 ribu," ucapnya.
"Kadang saya jastip kalo misalkan saya pergi ke daerah mana rekan-rekan saya butuh misal ke Kuningan itukan ada khasnya peyem misalkan, saya sengaja pergi ke sana dan banyak rekan-rekan di sini untuk titip. Saya jastipnya Rp15 ribu dari satu ember," sambung Dede.
Kini, Dede masih menjadi guru honorer di SMK Negeri Rajapolah Tasikmalaya. Dia berharap agar segera menjadi PNS. (Cr01)