AS, POSKOTA.CO.ID – Sudah hampir dua tahun masyarakat di seluruh dunia sangat ketergantungan dengan masker karena pandemi Covid-19 masih belum kunjung usai.
Namun, kini sudah ada beberapa ahli atau pakar kesehatan yang memprediksi bahwa pandemi Covid-19 sendiri akan berakhir pada 2022 mendatang.
Salah satunya, Dr. Anthony Fauci yang mengatakan kalau umat manusia sudah bisa mulai memiliki kendali atas pandemi pada musim semi.
Lalu ada CEO Moderna, Stéphane Bancel yang berpikir pandemi bisa berakhir dalam setahun lagi.
Menurut model perhitungan baru-baru ini, varian Delta memuncak, dan kasus akan terus menurun sepanjang musim dingin.
Akan tetapi, dokter spesialis penyakit menular peditarik di Santa Clara Valley Medical Center, yakni Dr Vidya Mony mengungkapkan kalau saat ini masih sulit memprediksi kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.
“Saya pikir pada titik ini, sulit untuk memprediksi apa pun,” kata Dr. Vidya Mony, dikutip dari laman Healthline.
Di sisi lain, dia juga menunjukkan "cukup optimis" untuk percaya bahwa pandemi akan berakhir dalam satu tahun dan menekankan sifat pandemi membutuhkan solusi global.
“Secara definisi, ini adalah penyakit menular yang menyebar ke seluruh dunia,” kata Mony.
“Kecuali kita dapat memvaksinasi seluruh dunia, sangat mungkin kita akan terus memiliki varian dan terus memiliki penularan.” sambungnya.
Menurut Mony, Amerika Serikat mungkin telah menjatuhkan pembatasan pandemi terlalu cepat.
“Meskipun kami tahu tentang varian Delta dan efek buruknya dari India, AS mulai membuka diri pada bulan Juni,” katanya.
“Yang, seperti yang kita semua tahu, dalam retrospeksi bukanlah rekomendasi terbesar.” tambhanya.
Sementara itu, Menurut Dr. Charles Bailey, direktur medis untuk pencegahan infeksi di Rumah Sakit Misi Providence dan Rumah Sakit Providence St. Joseph di Orange County, California menuturkan bahwa ada bukti kekebalan alami setidaknya sama protektifnya dengan kekebalan yang dihasilkan oleh vaksinasi.
Selain itu dosis vaksin tunggal (pertama) juga dapat lebih meningkatkan kekebalan alami bagi tubuh manusia.
“Fakta-fakta ini harus diperhitungkan ketika kebijakan vaksinasi nasional dan internasional dikembangkan,” tuturnya.
“Menyediakan dosis booster opsional untuk pasien Covid yang pulih yang memilih untuk meminumnya akan memperluas kumpulan dosis vaksin yang tersedia untuk mengimunisasi individu yang rentan yang belum menjadi sakit,” lanjutnya.
Dr Ashish Jha, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, muncul di podcast Pulsar untuk memprediksi kapan pandemi akan berakhir.
Menurutnya, pandemi ini hanya akan berakhir saat kebiasaan baru yang telah diadopsi saat ini seperti menggunakan masker dan menjaga prokes bisa dihentikan.
"Pandemi akan berakhir ketika kita berhenti mendominasi kehidupan kita seperti sekarang ini," kata Dr. Jha sebagaimana dikutip PosKota.co.id dari laman eatthis pada Minggu (10/10/2021).
Namun, dr Jha meyakini bahwa sebenarnya virus Corona nantinya tidak akan pernah bisa 100 persen lenyap dari muka bumi.
Meski begitu, Covid-19 ke depannya tidak akan semenakutkan dan seberbahaya yang ada saat ini.
"Sekarang pandemi agak memudar. Mereka tidak benar-benar berakhir. Virus akan tetap bersama kita. Tapi itu tidak akan lebih dari gangguan. Dan jelas sulit untuk memprediksi kapan tepatnya saya curiga untuk sebagian besar waktu,” tuturnya.
Di Amerika Serikat sendiri, dr Jha melihat bahwa tahun 2022 akan mulai adanya tanda-tanda positif dari turunnya kasus Covid-19.
Akan tetapi bukan berarti tahun depan pandemi Covid-19 akan berakhir karena mengenai hal itu akan sangat sulit mengatakannya dengan tepat. (cr03)