Nyesek! Atlet Dayung Maluku Peraih Medali PON Ditelantarkan di Bandara: Halo Guys Kita Pulang Cari Jalan Sendiri

Kamis 14 Okt 2021, 13:33 WIB
Atlet dayung Maluku peraih medali PON ditelantarkan di Bandara (TikTok/allangwaai)

Atlet dayung Maluku peraih medali PON ditelantarkan di Bandara (TikTok/allangwaai)

MALUKU, POSKOTA.CO.ID - Atlet dayung Maluku curhat merasa ditelentarkan usai meraih 6 medali di PON XX Papua 2020.

Menurut pengakuan salah satu atlet bernama Celsea Courputy, mereka tidak di jemput dan disambut di Bandara Pattimura Ambon.

"Halo guys kita pulang dari PON kita cari jalan sandiri guys. Ini atlet telantar guys. Adoooo kasihan Maluku eee,” kata Celsea yang videonya tersebar di media sosial, salah satunya platform TikTok  milik @allangwaai,

Meski melampiaskannya dengan tertawa dan nada bercanda, namun video itu tetap menggambarkan kekecewaan para atlet yang sudah berjuang untuk daerahnya.

Sontak saja keluhan Chelsea di media sosial viral dan jadi perbincangan hangat oleh para warganet.

Banyak warganet yang menyayangkan sikap pemerintah daerah yang seolah enggan apresiasi para atletnya yang sudah berjuang.

"Provinsi cuma fokus ka City Of Musik sa," @Fi Marssy.

"Berarti NTT masih okk jemput pake pick up," Leonard 913.

"mending main par papua 1M untuk medali emas perorangan. biar sg sambut jua asal 1 M" nexxon.

"begini yang ana daerah kaluar dari maluku untuk bawa nama daerah lain. masa sng ad penjemputan tu pemda ada tidor k ap eeee," @ibrahim Wala932.

Tampaknya kejadian pilu tersebut memngingatkan kita pada kisah seorang mantan atlet RI, Abdul Razak kini mendadak jadi sorotan di media sosial.

Abdul Razak merupakan atlet dayung nasional yang sukses menyumbang emas dari Desa Mola Bahari, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Kabarnya Abdul Razak kini memutuskan jadi seorang nelayan, sontak saja kisahnya viral di media sosial dan jadi perbincangan hangat.

Bagaimanakah sosok seorang Abdul Razak yang sudah mengharumkan nama Indonesia tersebut?

Awalnya kehidupan Abdul Razak dibagikan oleh pengguna Twitter La Ode Basir. lantas kisahnya semakin heboh usai akun Instagram @nenk_update mengunggah ulang.

"Semoga ada orang baik yang memperhatikan nya," tulis akun @nenk_update, pada Jumat (13/8/2021).

Tak hanya itu, ia juga memanggul sebuah dayung yang dulu membawanya meraih berbagai penghargaan.

Puluhan medali, mulai dari medali emas, perak, sampai perunggu diikat di dayung tersebut.

"Yang kurang diperhatikan. Sederet medali emas, perak, perunggu baik tingkat nasional maupun tingkat internasional dari cabang olahraga dayung."

Namun,Saat ini masa kejayaannya sebagai atlet memang sudah berakhir, Ia juga telah pensiun, dan kini menghabiskan waktu menjadi nelayan.

Diketahui Abdul Razak merupakan atlet Indonesia yang pernah bertanding di Olimpiade Barcelona pada tahun 1992.

Pria berusia 64 tahun itu juga sering memberikan prestasi bagi Indonesia di sejumlah ajang internasional.

Ia juga sering mewakili Indonesia di sejumlah ajang, baik multi-event ataupun single-event, seperti Asian Games 1990 di China, dan SEA Games 1991 di Filipina dengan memberikan sejumlah medali emas dan perunggu, dan masih banyak lagi penghargaan yang ia dapatkan

Setelah tak lagi menjadi atlet, pada tahun 1995, dia memutuskan untuk menjadi pelatih kontingen Jawa Timur.

Tahun 2000, dia dipanggil Gubernur Sultra saat itu, La Ode Kaimoeddin, dan pindah bekerja di Dispora Sultra.

Ia juga sempat jadi PNS, usai pensiun dia kembali ke kampung halaman di WakatobI dan tinggal di rumah kecil.

Gaji pensiunannya yang kecil tidak mencukupi untuk memperbaiki rumah dan tidak cukup pula untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, sehingga dia beralih menjadi nelayan.

Terkait hal itu banyak warganet yang berikan komentar mengenai kisah dari mantan atlet yang dianggap kurang diperhatikan itu. (cr09)

Berita Terkait
News Update