AS, POSKOTA.CO.ID – Penemuan fosil yang sangat langka membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang salah satu penghuni bumi purba dan paling tangguh: tardigrade mikroskopis.
Tardigrada modern adalah hewan mikro berkaki delapan, juga dikenal sebagai beruang air atau babi lumut.
Mereka hampir sepenuhnya hilang dari catatan fosil meskipun sejarah evolusi mereka yang panjang dan kemampuan untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrim, termasuk ruang angkasa.
Melansir laporan dari laman KNKX, para ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan spesies baru tardigrade yang tersuspensi dalam amber berusia 16 juta tahun, hanya fosil tardigrade ketiga yang pernah ditemukan.
Apa yang mereka temukan?
Para peneliti di Institut Teknologi New Jersey dan Universitas Harvard yang menemukan fosil tersebut mempublikasikan temuan mereka di Proceedings of the Royal Society B pada hari Rabu.
Tardigrade terperangkap dalam fosil amber yang ditambang dari La Cumbre, sebuah wilayah di Republik Dominika yang terkenal dengan deposit ambernya. Amber juga menjebak bunga dan serangga, termasuk tiga semut.
Fosil tersebut adalah yang pertama dari tardigrade yang ditemukan dari era Kenozoikum, era geologis bumi saat ini yang dimulai 66 juta tahun yang lalu.
Phil Barden, penulis senior studi tersebut, menyebut penemuan itu sebagai peristiwa "sekali dalam satu generasi" dalam sebuah pernyataan tentang penelitian tersebut.
"Apa yang sangat luar biasa adalah bahwa tardigrades adalah garis keturunan kuno di mana-mana yang telah melihat semuanya di Bumi, dari kejatuhan dinosaurus hingga munculnya kolonisasi tumbuhan di daratan," kata Barden.
"Namun, mereka seperti garis keturunan hantu bagi ahli paleontologi yang hampir tidak memiliki catatan fosil."
Mengapa itu penting?
Fosil itu unik karena kejernihannya, usianya, dan betapa bermanfaatnya bagi studi para ilmuwan evolusioner di masa depan.
Institut Teknologi New Jersey mengatakan dalam sebuah rilis bahwa penemuan itu adalah fosil tardigrade dengan citra terbaik yang pernah ada.
Para ilmuwan mampu mengamati detail tingkat mikron seperti bagian mulut invertebrata dan "cakarnya yang seperti jarum 20-30 kali lebih halus daripada rambut manusia."
Fosil baru memungkinkan para ilmuwan untuk mengidentifikasi spesies tardigrade yang belum pernah dilihat sebelumnya, yang mereka sebut Paradoryphoribius chronocaribbeus.
Namanya menggabungkan kata Yunani untuk waktu, "chrono," dan "caribbeus" mengacu pada wilayah di mana ia ditemukan.
Fosil itu akan menghabiskan sisa hidupnya di Museum Sejarah Alam Amerika. (cr03)