ADVERTISEMENT

Wagub Ariza Minta Warga Tetap Tingkatkan Budaya Literasi dan Gemar Membaca di Masa Pandemi Covid-19

Sabtu, 9 Oktober 2021 21:46 WIB

Share
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria (Ariza), saat memberikan keterangan kepada wartawan di Balaikota DKI. (foto: deny)
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria (Ariza), saat memberikan keterangan kepada wartawan di Balaikota DKI. (foto: deny)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Di tengah keterbatasan aktivitas warga akibat pandemi Covid-19, budaya literasi dan gemar membaca harus terus ditumbuh kembangkan. 

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur  DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria (Wagub Ariza) saat menghadiri peresmian Rumah Literasi Jakarta dan situs resensi buku ‘Jakarta Book Review’ (JBR / www.jbr.id) di Jalan M. Kahfi II, Kawasan Setu Babakan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/10/2021). 

Ia pun sangat mengapresiasi hadirnya Rumah Literasi Jakarta dan situs resensi buku JBR, sebab kegiatan-kegiatan di dalamnya tentu merupakan bentuk dukungan kepada Kota Jakarta sebagai kota literasi dan berbudaya baca. 

"Budaya literasi bukan berarti hanya tentang membaca buku. Faktanya, literasi juga berarti membaca dan memahami segala sumber informasi. Tanpa kemampuan literasi yang memadai, maka orang tidak akan dapat menghadapi tantangan-tantangan kekinian," ucapnya. 

 

Seiring perkembangan zaman, kini naskah-naskah literasi atau bacaan bermutu disediakan bukan hanya dalam bentuk cetak atau buku, tetapi juga dalam bentuk digital, termasuk melalui situs resensi buku. 

Untuk itu, Ariza berharap insan perbukuan tidak kehabisan tenaga, tetap semangat dan inovatif dalam memberikan layanan literasi yang informatif dan konstruktif, sehingga dapat mengedukasi masyarakat. 

"Siapa lagi yang dapat mengemban tugas itu selain para insan perbukuan. Saya berharap Rumah Literasi Jakarta ini dapat terus konsisten menjadi penyedia sumber bacaan yang bermutu guna mendorong terbentuknya masyarakat terdidik dan berkarakter mulia," tuturnya.

Kemudian, Wagub Ariza berharap, JBR ini bukan hanya menjadi situs resensi buku, tetapi juga ‘melting-pot’ atau ‘ruang pertemuan’ untuk para pemangku kepentingan di dunia buku, yang di dalamnya akan terjadi persemaian ide-ide positif.

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT