JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Seorang anak indigo bernama Tigor Otodan kembali mencoba penerawangannya tentang sesuatu yang kemungkinan terjadi di masa depan.
Tigor kini menerawang tentang keberadaan dari pusaka atau senjata asli Indonesia yang justru banyak diambil oleh negara lain.
Namun Tigor meyakini bahwa senjata-senjata pusaka itu akan dilindungi oleh banyaknya mahkluk mitologi sehingga tidak akan bisa jatuh ke tangan orang yang salah.
Hal tersebut diungkapkannya langsung saat hadir di kanal YouTube ‘Program Istimewa’ yang diunggah pada Rabu (29/9/2021).
“Disitu dilindungi beberapa mahkluk-mahkluk nirwana, jadi mahkluk-mahkluk mitologi yang berada di surga, yang ada di kayangan ya maksud saya, seperti naga terus resis, seperti yang lainnya itu banyak sekali untuk melindungi barang-barang itu agar tidak jatuh ke tangan yang salah,” kata Tigor.
“Karena apa? Dilihat dari sejarahnya, pusaka-pusaka milik Indonesia sudah hilang, banyak yang diambil negara lain,” tambahnya.
Kemudian Tigor melihat bahwa sebenarnya sebelum adanya pandemi Covid-19, ada satu pusaka yang diperkirakan sudah dikembalikan ke Indonesia.
Pusaka ini dikembalikan ke Indonesia karena pada dasarnya Tigor menilai bangsa in sangat membutuhkan senjata yang sudah lama hilang itu.
“Sebelum Covid ini muncul sebenarnya ada firasat dengan dikembalikannya pusaka Diponegoro ke Indonesia. Karena apa? Bangsa kita saat ini butuh senjata. Ini adalah filosofinya, ini adalah artinya,” tuturnya.
Akan tetapi Tigor menegaskan bahwa senjata yang paling ampuh untuk digunakan oleh Indonesia saat ini bukan hanya saling membunuh.
Senjata yang benar-benar dbutuhkan saat ini adalah berpikir sebelum bertindak untuk mencapai sebuah tujuan.
“Senjata asli, kita butuh senjata, yang dimaksud senjata ini bukan kita harus mau tusuk-tuskan, enggak, senjata batin, senjata pikiran, senjata tindakan. Ibarat kita perang kita harus mikir dulu senjata apa yang akan kita bawa,” paparnya.
Lebih lanjut, Tigor juga menyinggung soal mengapa bangsa Indonesia pada zaman dulu tetap bisa merdeka meskipun berperang hanya dengan menggunakan bambu runcing.
Menurutnya hal tersebut dikarenakan semuanya dilakukan dengan menggunakan otak dan hati lalu menyingkirkan ego.
Maka dari itu Tigor berharap Indonesia bisa mengerti sejarah itu dan memakainya untuk cermiann hidup di masa kini.
“Kita saat ini butuh orang yang luar biasa, yang tidak ada manipulasi, di dalam politiknya. Zaman dulu korupsi tidak seheboh ini, polemiknya sekarang budaya. Kita mengambil kesempatan dalam kesempitan,” imbuhnya.
Tigor mengimbau agar budaya korupsi di Indonesia yang terus merajalela seharusnya segera dihentikan.
Hal tersebut harus menjadi evaluasi bangsa Indonesia dan tidak bisa korupsi ini justru dijadikan suatu budaya yang sudah turun temurun. (cr03)