JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Heboh. Viral video penemuan belasan benda-benda pusaka diduga dari jaman Majapahit, di Pantai Manganti, di Kabupaten Kebumen.
Benda pusaka itu di antaranya berupa tombak besar, diperkirakaan 15 kilogram. Lantas ada keris, senjata tajam lainnya. Bahkan disebutkan, mata tombak besar dulu biasa dipegang atau milik Mahapatih Gajah Mada.
Viral benda-benda pusaka yang menghebohkan di antaranya beredar di facebook, dan medis sosial (medsos) WhatsApp. Dari akun Facebook disebutkan, penemuan itu terjadi pada Selasa, 12 Oktober 2021 pagi.
Heboh, Penemuan Belasan Benda-benda Pusaka di Pantai Manganti Kebumen, Diduga dari Kerajaan Majapahit Milik Patih Gajah Mada.
Kemudian beredar di WhatsApp, dalam kemasan Tik Tok, paling tidak ada tiga video, memeperlihatkan, benda-benda sudah di bawah penanganan pihak berwajib, dari seragamnya warna orange, tampaknya dari pihak SAR (Basarnas) atau penjaga pantai, dan juga ada pihak TNI.
Mereka memberikan penjelasan, pusaka-pusaka itu dari era kerajaan Majapahit, namun belum bisa dipastikan sepenuhnya, perlu penyelidikan
Namun, di video-video Tik Tok ini tidak dijelakan lokasi tepatnya, hanya disebut Pantai Manganti, bila ditelusuri berada di Kabupaten Kebumen..
Seorang berseragam orange (mungkin dari SAR) menjelaskan, penemuan itu pertama kali pada 12 Oktober 2021 padi-pagi, saat petugas sedang menjalakan tugas menelusuri kawasan pantai.
"Secara kebetulan penemuan benda-benda pusaka ada di Pantai Manganti, sekira pukul 05.00 pagi, anggota kami masih jaga di sana umur 40 tahun, atas nama Slamet. Dia itu berkeliling di pantai, awalnya menemukan satu benda yang besar, ini tak ambilkan dulu. Awalnya ini, awal pertama, dengan posisi menancap di pasir," kata petugas itu.
Dia menyebutkan pusaka itu sambil menunjukkan bentuk pusaka besar berupa mata tombak berhias bagus, panjang kurang lebih satu meter, ujungnya lancip.
Kemudian yang kedua, setelah ini ditemukan, penemuan lainnya, ada berserakan di daerah itu juga. Kemudian akhirnya terkumpul 12 pertama. Dengan tertemunya yang pertama ini, yanga lainnya berserakan yang lainnya, tak jauh dari yang penemuan pertama."