JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menurut sabda Rasulullah SAW, bahwa sesungguhnya setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah.
Fitrah yang diartikan secara harfiah ialah bermakna suci, jadi bayi yang baru dilahirkan itu dipastikan bersih dan bebas dari noda atau dosa
“Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan mereka bisa menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi” al-Hadis.
Jadi apakah setiap anak yang lahir bukan dari keluarga muslim itu memang tergolong tidak Islam?
Menanggapi hal itu, Syekh Ali Jaber berikan tanggapannya mengenai bayi yang lahir sudah dalam kondisi Islam atau belum.
Syekh Ali Jaber pun menegaskan jika manusia yang lahir di dunia ini memang pertama kali masih memegang Islam dan iman.
"Dan semua manusia lahir dalam keadaan Islam. Setiap anak lahir, lahir dalam keadaan suci Islam dan iman," terangnya.
Tak peduli anak tersebut terlahir dari keluarga yang beragama non muslim, seperti hindu, katolik dan lain-lain, tetap ia termasuk dalam kondisi Islam.
"Anak katolik anak hindu anak budha anak dimana-mana semua lahirnya dalam keadaan Islam," tambah Syekh Ali Jaber.
Ketika masih di alam ruh, anak tersebut paham dan mengerti siapa Tuhan mereka dan yang mereka jawab adalah Allah.
"Dia mengerti apa itu Laa ilaha illallah. Dan itu kesaksian mereka di hadapan Allah SWT ketika masih di alam ruh ketia Allah bertanya siapa Tuhan kalian mereka menjawab Robbunallah, Allah lah Tuhan kami," jelas Syekh Ali Jaber.
Untuk diketahui, ada beberapa sunnah yang sangat dianjurkan dilakukan oleh Rasulullah SAW saat menyambut kehadiran anak.
Di antaranya memberikan kabar gembira terkait kelahiran tersebut. Allah berfirman, "Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedangkan ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (ia berkata): 'Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya'."
Selanjutnya, kepada bayi yang baru lahir dianjurkan untuk memperdengarkan adzan dan iqamah pada kedua telinganya.
Hal ini disebut dalam salah satu hadist, "Barangsiapa yang melahirkan seorang anak, lalu mengumandangkan adzan pada telinga kirinya, maka dia tidak akan dicelakakan oleh Ummu Shibyan." Dengan memperdengarkan lantunan suara adzan diharap dapat menanamkan benih keimanan dalam hati bayi sejak kecil.
Salah satu bentuk dari rasa syukur juga tanggung jawab dalam membesarkan anak adalah dengan menyiapkan dan memberi nama yang terbaik bagi buah hati.
Orang tua hendaknya memberikan nama yang baik yang menjadi doa dan identitas bagi si anak hingga ia dewasa.
Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk memberikan nama dengan memperhatikan makna yang ada. Dari Abu Dawud, ia berkata bahwa Rasululullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan menggunakan nama-nama kalian dan dengan nama-nama bapak kalian, maka baguskanlah nama-nama kalian." Nama-nama yang dianjurkan diberikan adalah nama-nama malaikat, para Nabi, serta nama lain yang memiliki arti yang bagus. Dari HR Muslim disebut, "Dulu mereka memberi nama dengan nama-nama para Nabi mereka dan orang-orang shaleh dari kaum sebelum mereka." (cr09)