Biadab! Warga NTB Temukan Bayi Baru Lahir Dimasukkan Plastik dan Digantung di Pohon, Tali Pusar Masih Menyangkut 

Rabu 06 Okt 2021, 17:26 WIB
Warga NTB Temukan Bayi Baru Lahir Dimasukkan Plastik dan Digantung di Pohon (Foto: Poskota Sumut)

Warga NTB Temukan Bayi Baru Lahir Dimasukkan Plastik dan Digantung di Pohon (Foto: Poskota Sumut)

NTB, POSKOTA.CO.ID - Bayi yang baru lahir ditemukan tergantung di pinggir jalan raya Mentigi, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Selasa (5/10/2021).

Bayi mungil itu dimasukkan ke dalam kantong plastik, lalu digantung di pohon di pinggir jalan, dan ditemukan sekitar pukul 06.30 WITA.

Menurut informasi, saksi bernama Jamiludin menyebut jika ia hendak mencari rumput. Namun tiba-tiba dia melihat kantung plastik merah tergantung di pohon.

Jamiludin kemudian memeriksa kantung plastik tersebut. Ia kaget lantaran kantong plastik itu berisikan bayi dalam kondisi sudah meninggal.

Jamiludin kemudian menghubungi Opik dan Kadus Mentigi, kemudian penemuan bayi itu dilaporkan ke polisi.

“Personel Polsek Pemenang langsung mendatangi TKP kemudian langsung membawa mayat bayi tersebut ke puskesmas Nipah,” ucapnya.

“Adapun ciri-ciri bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Tali pusar dan ari-ari masih kondisi utuh,” tambahnya.

Hingga kini polisi masih melakukan penelusuran, siapa sebenarnya orang yang tega membuang bayi itu.

Di sisi lain, Pakar sosiolog Unirversitas Negeri Jakarta (UNJ) Evy Clara, menanggapi maraknya pembuangan bayi yang terjadi baru-baru ini.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tega membuang bayi hasil kandungannya selama sembilan itu.

Salah satu faktornya adalah orang tua yang memang tidak menginginkan bayi tersebut lahir. Namun sudah kadung hamil dan terpaksa melahirkan.

Artinya, orang tua yang tega membuang bayinya tidak mengharapkan anak yang ada dalam kandungannya.

"Kalo bayi dibuang ya orang tuanya gak ngakuin kalau itu anaknya.

"Kalau dia sayang sama anaknya pasti ga dibuang, pasti itu anak yang tidak diharapkan," ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (26/8/2021).

Faktor lain yang menyebabkan orang tua tega membuang bayi yaitu hubungan yang tidak serius antar pasangan.

Pasangan yang memang serius dalam menjalin bahtera rumah tangga, kata Evy, pasti sudah mempunyai rencana pernikahan dan akan memikirkan keturunan.

"Setiap manusia normal pasti mau berkeluarga dan sudah menikah pasti tujuannya ingin punya keturunan.

"Nah, orang tua yang buang anaknya pasti sudah kalut, sudah galau kehamilannya tidak diharapkan pasti itu umumnya rata-rata lakinya tidak bertanggung jawab," jelas Evy.

Senada dengan Evy, pakar sosiolog Universitas Indonesia, Ida Ruwaida menjelaskan, orang tua yang tega buang bayinya perlu ditelusuri.

Apakah bayi tersebut merupakan bayi yang kehadirannya memang diharapkan atau tidak.

 

"Salah satu penyebabnya adalah karena kehamilan yang tidak diinginkan, umumnya karena hubungan terlarang," ucapnya melalui pesan singkat, Kamis.

Selain karena hubungan terlarang, lanjut Ida, kondisi ekonomi yang sulit membuat orang tua tega membuang bayinya sendiri.

"Apalagi di situasi pandemi, dimana banyak yang terdampak secara ekonomi.

"Membuang bayi dianggap solusi bagi mereka, meski merupakan kejahatan kemanusiaan," papar Ida. (Cr09)

Artikel ini sudah tayang di Poskota Sumut: https://sumut.poskota.co.id/2021/10/06/biadab-orok-baru-dilahirkan-dimasukkan-plastik-dan-digantung-di-pohon-pinggir-jalan

 

Berita Terkait
News Update