Ngenes Banget! Pedagang di Pasar Pagi Asemka Menjerit karena Sepi Pembeli, Kini Terpaksa Pulang setelah Ditertibkan Petugas

Kamis 30 Sep 2021, 14:28 WIB
Pedagang di Pasar Pagi Asemka, kocar kacir saat didatangi petugas Satpol PP untuk melakukan penertiban. (Cr01)

Pedagang di Pasar Pagi Asemka, kocar kacir saat didatangi petugas Satpol PP untuk melakukan penertiban. (Cr01)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Para pedagang di Pasar Pagi Asemka, Tambora, Jakarta Barat mengeluhkan soal omzet yang belum kunjung normal semenjak pandemi Covid-19.

Salah satu pedagang mainan, Aris (35) yang berjualan di bawah Flyover Pasar Pagi Asemka mengatakan bahwa sejak pandemi, penjualannya mengalami penurunan omzet cukup drastis.

"Kurang lebih 50 persen lebih terjadi penurunan omset," ujarnya kepada Poskota di lokasi, Kamis (30/9/2021).

Dikatakan Aris, penurunan omset mulai dirasakan satu bulan setelah pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia. Apalagi, saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Pas pandemi memang udah turun omset, ditambah PPKM makin parah penurunannya," jelasnya.

Aris tak bisa berbuat banyak, pria yang sudah puluhan tahun berjualan mainan anak itu kini hanya bisa pasrah.

Ditengah pandemi Covid-19, meski dagangannya tidak seramai dulu, dirinya tetap semangat berjualan mainan anak.

"Kondisinya memang udah seperti ini, jadi ya mau gimana lagi, saya juga bakal tetap jualan buat dapur," paparnya.

Hal serupa juga dikatakan Indra (37), pedagang aksesoris handphone di pasar Pagi Asemka. Dia mengatakan penjualan aksesoris handphone tak seramai sebelum pandemi.

"Memang tak seramai dulu, jadi ya kalau untuk penurunan omset pasti kami juga merasakan," ucapnya.

Untuk menanggulangi sepinya pembeli di pasar, Indra mengakalinya dengan berjualan secara online melalui media sosial.

Meski masih sepi pembeli, namun kata Indra, berjualan secara online dinilai lebih efektif karena pengunjung tidak harus ke pasar.

"Masih sepi juga si di onlime juga, tapi lumayan lah ada aja yang pesan," pungkasnya.

Sebelumnya, Satpol PP Jakarta Barat menertibkan sejumlah pedagang di Pasar Pagi Asemka, Tambora, Jakarta Barat yang nekat berjualan di bahu jalan atau di lokasi yang tidak sesuai fungsinya.

Saat didatang petugas, puluhan pedagang yang berjualan tepat di bawah fly over Pasar Pagi Asemka tersebut kocar kacir. Mereka kaget akan kedatangan petugas.

Kasie Ops Satpol PP Jakarta Barat, Sumardi Siringgo Ringgo mengatakan, penindakan kali ini hanya bersifat imbauan.

"Penertiban kali ini sifatnya hanya imbauan kepada para pedagang," ujarnya kepada Poskota di lokasi, Kamis (30/9/2021).

Dikatakan Sumardi, karena hanya bersifar imbauan, pihaknya tidak melakukan pengangkutan kepada para pedagang.

Namun dia menegaskan, jika ditemukan pelanggaran serupa, maka pihaknya tidak segan melakukan penindakan kepada pedagang.

"Sidak kali ini tidak dilakukan pengangkutan barang bagi pelanggar, tapi kalau ditemukan pelanggaran kita akan lakukan penindakan," ucapnya.

Sementara itu, pedagang elektronik, Putra (37), mengaku kaget dengan kedatangan puluhan petugas Satpol PP tersebut.

Dia pun tak bisa berbuat banyak saat petugas menyuruh dia untuk segera merapikan barang dagangan miliknya.

"Ya mau gimana lagi, mau di lawan juga saya tetap salah, jadi ikutin kata petugas aja," paparnya di lokasi.

Putra yang sudah puluhan tahun berjualan barang eletronik di pasar Pagi Asemka itu berharap agar dirinya dan pedagang lain diberikan tempat yang layak untuk berjualan.

"Saya pengennya di kasih tempat aja untuk berjualan. Sekalipun harus sewa insyaallah kalau memang biaya sewanya murah saya pasti mau," pungkasnya. 

Selain itu, Aris (35) salah satu pedagang mainan di Pasar Pagi Asemka, Tambora, Jakarta Barat, sontak kaget saat digeruduk puluhan petugas Satpol PP.

Aris yang sedang duduk sembari menawarkan mainan kepada orang yang berlalu-lalang, tiba-tiba saja Satpol PP meminta untuk merapikan dagangan miliknya.

Aris sendiri telah berjualan kurang lebih selama empat tahun di pasar Pagi Asemka. Dia berjualan tepat di bahu jalan di bawah fly over pasar Pagi Asemka.

Jalan sepanjang kurang lebih 500 meter itu, memang dipenuhi oleh para pedagang. Mulai dari pedagang mainan, elektronik, pakaian anak maupun dewasa, pedagang makanan.

"Baru saja buka ini, satu bulan lebih saya gak dagang karena pandemi, pas baru buka udah di bubarin begini," kata Aris kepada Poskota di lokasi, Kamis (30/9/2021).

Tanpa perlawanan, Aris mengikuti perintah petugas Satpol PP untuk merapikan barang dagangannya. Dia pun kebingunban harus berjualan dimana lagi. Sebab tempat tersebut satu-satunya tempat ia berjualan mainan anak-anak.

"Belum tau nih mau kemana, ya paling saya pulang, abis mau gimana lagi saya udah ga ada tempat untuk jualan," ucapnya. (Cr01)

Berita Terkait
News Update