20 Petani Garapan di Jakarta Barat Dipastikan Sudah Divaksin, Sekarang Petani Wajib Vaksin!

Kamis 30 Sep 2021, 03:00 WIB
Kepala Seksi Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Sudin KPKP Jakarta Barat Sri Riana Hanim.

Kepala Seksi Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Sudin KPKP Jakarta Barat Sri Riana Hanim.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 20 petani yang tergabung dalam kelompok Tani Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, sudah dilakukan vaksinasi.

Diketahui, pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Barat mewajibkan para petani di Jakarta Barat agar melakukan vaksinasi.

"Sudah vaksin semua, petaninya harus wajib vaksin," kata Kepala Seksi Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Suku Dinas KPKP Jakarta Barat Sri Riana Hanim, Rabu (29/9/2021).

Selain vaksin, para petani kuga diimbau agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) saat sedang bekerja.

Dikatakan Sri, dia memastikan, kurang lebih ada sekirar 20 petani garapan padi di lahan seluas dua hektare yang berlokasi di Meruya, Kembangan, Jakarta Barat sudah divaksin.

"Petani di sini ada sekitar 20an orang yang tergabung dalam satu kelompok," jelas Sri.

Diketahui, para petani penggarap padi telah melakukan panen dari hasil garapannya swbanyak 12 ton padi.

"Dari hasil panen gabah kering itu sebesar 12 ton yang ditanam dua jenis padi Ciherang dan Inpari 30," ujarnya dikonfirmasi Rabu (29/9/2021).

Dikatakan Sri, dalam satu tahun, para petani yang tergabung dalan kelompok Tani Joglo panen padi hingga tiga kali. Sekali panen, petani dapat menghasilkan 12 ton padi dan relatif stabil.

"Ini panen akhir tahun, habis itu kita tanam dan panen lagi di bulan Januari," ucapnya.

Sri memastikan, kualitas beras yang dihasilkan para petani mempunyai kualitas premium. Hasilnya panen itu, sebagian dijual ke masyarakat sekitar dan sebagian lagi dikonsumsi oleh petani.

Sudin KPKP juga selalu memberikan pendampingan kepada para petani dari mulai penanaman hingga panen. Maka dari itu, Sri memastikan kualitas beras yang dihasilkan para petani padi cukup baik.

"Itu dari mulai pertama kita awasi perkembangannya jangan sampai terkena hama, burung. Biasanya burung yang justru menghabiskan hasil panen," ungkapnya.

Untuk itu, dia berharap, tanah seluas dua hektare yang dilakukan garapan padi oleh para petani, dapat terbebas dari kepemilikan pihak swasta.

"Pengennya dibebaskan jadi kita punya lahan sendiri, punya pemerintah, punya Pemda sendiri, kita bisa banyak berbuat sebagai salah satu penyedia ketersediaan pangan di DKI," pungkasnya. (Cr01)

Berita Terkait

News Update