JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perkembangan teknologi finansial atau fintech tidak hanya melahirkan paradigma baru di tengah masyarakat melainkan pula diyakini dapat menyebabkan disrupsi finansial terhadap sektor keuangan.
Menghadapi masalah ini maka institusi keuangan seperti Bank Umum, Bank Perkreditan dan Koperasi harus berbenah agar mampu bersaing dan mempertahankan eksistensinya.
Robert Injaya, CEO Invelli, menyampaikan bahwa Invelli telah menjadi mitra lembaga-lembaga keuangan baik makro maupun mikro untuk membangun teknologi finansial di dalam lembaga-lembaga tersebut.
"Kami bekerja sama dan mendukung lembaga keuangan makro dan mikro yang sudah ada dari segi teknologi. Fokus perusahaan ini mendorong lembaga keuangan konvensional tersebut untuk tetap bertahan memberikan layanan kepada publik di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat. Jadi, dengan misi sebagai mitra teknologi finansial bagi semua lembaga tersebut, kami berharap ekosistem lembaga keuangan dapat lebih maju dan berkembang melalui kolaborasi dengan lembaga lainnya secara digital," tutur Robert Injaya, Rabu (29/9/2021).
Kemudahan layanan yang dihadirkan oleh fintech akan sulit disaingi oleh lembaga keuangan konvensional jika tidak memperbaharui diri.
Meskipun lebih menjamin keamanan proses peminjaman misalnya, bank umum tetap akan kalah dengan fintech dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat mengingat kemajuan teknologi komunikasi dan transaksi.
Banyak masyarakat memilih jalur mudah dan cepat melalui aplikasi online daripada pergi ke bank atau koperasi sebagaimana biasanya.
Meskipun dibalik kemudahan fintech terdapat resiko yang lebih besar, seperti P2P yang beresiko memiliki bunga lebih besar dan persentase gagal bayar yang tinggi, masyarakat khususnya menengah ke bawah dan UKM banyak mengaksesnya karena proses dan prosedurnya tidak rumit.
Ini menjadi tantangan bagi lembaga keuangan untuk bertransformasi melalui digital.
Solusi Teknologi
Invelli memiliki 2 produk unggulan yang menjadi solusi teknologi bagi lembaga keuangan.
Dua aplikasi yang memiliki daya guna bagi lembaga keuangan khususnya koperasi dalam keberlangsungannya di era digital.
“Kami menghadirkan teknologi kepada koperasi-koperasi dan lembaga keuangan pada umumnya yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, kemudahan layanan serta perlindungan yang lebih baik kepada masyarakat," tambah Robert Injaya .
Produk Invelli yang pertama adalah sistem Core Banking Modern untuk BPR & Koperasi yang dinamakan Microsys.
Aplikasi ini telah digunakan mitra-mitra Invelli dan terbukti memajukan lembaga keuangan secara teknologi.
Adanya Microsys akan memudahkan pihak pengurus koperasi dan BPR dalam pengelolaan simpanan, pinjaman serta manajemen accounting.
Sistem Core Banking Microsys sudah mendukung Restful API sehingga mempermudah integrasi dengan sistem lainnya seperti misalnya Virtual Account Bank, Loan Origination System, Aplikasi Mobile dan lain sebagainya.
Kemudian ada aplikasi mobile Cardlez.
Aplikasi ini akan memudahkan anggota Koperasi untuk melakukan transaksi secara online dan real time, serta mengurangi penggunaan uang cash antara koperasi dan anggota.
Transaksi juga aman karena dilengkapi dengan otorisasi transaksi menggunakan PIN & Password.
Anggota koperasi akan memiliki banyak kemudahan seperti pengajuan pinjaman secara online dan pencairan dana dari koperasi ke bank manapun.
PT Invelli tidak menampik bahwa saat ini terdapat beberapa perusahaan lain yang turut menawarkan produk yang hampir sama kepada lembaga keuangan.
Namun, Invelli yakin bahwa dengan sangat lengkapnya fitur aplikasi mereka dan banyaknya pengalaman mereka dalam menghubungkan BPR dan Koperasi untuk bekerjasama dengan lembaga digital lainnya, menunjukkan keseriusan mereka pada misi jangka panjang untuk menyokong kemajuan ekosistem lembaga keuangan mikro dan makro di seluruh daerah Indonesia.
Hingga saat ini setidaknya sudah lebih dari 30 mitra dari lembaga keuangan ternama yang telah menggunakan teknologi finansial dari Invelli. (*/mia)