PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Kerajaan Angling Dharma yang kini menjadi sorotan publik karena sudah membangun puluhan rumah milik warga miskin di Pandeglang ternyata sudah berdiri belasan tahun.
Kerajaan yang sudah berdiri sejak 2002 silam ini dipimpin oleh seorang Baginda Raja yakni Iskandar Jamaludin Firdaus.
Informasinya, sang Baginda sudah membangun 30 rumah milik warga miskin di Kecamatan Pagelaran, Mandalangi dan Menees pada tahun 2019.
Kerajaanya yang berada di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, itu sendiri terlihat megah, dan lengkap dihiasi oleh ornamen-ornamen antik, bahkan terdapat singasana didalamnya.
Namun, ternyata sejak berdiri selama 19 tahun, Iskandar dan orang-orangnya terbilang tertutup sera jarang berkecimpung langsung dengan masyarakat.
Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Pandat, Dimas Febrian mengatakan, bahwa pihak Baginda Raja itu lebih sering menggelar kegiatan secara tertutup didalam lingkungan 'Kerajaanya'.
"Jarang berkecimpung dengan masyarakat, adapun kegiatan didalam (Kerajaan Angling Dharma milik Iskandar, -red) kita tidak tau, " katanya kepada wartawan, Kamis (23/9/2021).
Berdasarkan informasi yang dirinya peroleh, didalam lingkungan kerajaan sendiri sering terdapst kegiatan seperti perayaan maulid nabi, kesenian tradisional Islam dan mengajian hingga dzikir.
Namun menurutnya, setelah 19 tahun berdiri itu, pihaknya hingga kini belum menerima adanya laporan kegiatan yanh menyimpang dari ajaran agama Islam.
"Kegiatannya itu dilakulan secara tertutup, tapi hingga sekarang kita belum menerina laporan adanya kegiatan yang menyimpang, " pungkasnya.
Video Ricuh, Demo Tolak Formula E di Depan Gedung DPRD DKI Jakarta. (youtube/ poskota tv)
Sementara, juru Bicara Angling Dharma, Ki Jamil membernarkan bahwa pihaknya sendiri sudah membangun puluhan rumah warga miskin di Pandeglang.
Katanya, selain membangun rumah warga kurang mampu, kegiatan sosial lainnya pun juga dilakukan seperti santuan anak yatim.
"Ini bentuk kepedulian Tuan Raja terhadap warga yang kurang mampu," katanya. (yusuf permana)