Kini usia Fatimah sudah menginjak 11 tahun. Meski tumbuh di tengah keluarga yang serba kekurangan, namun tekadnya untuk menggapai cita-citanya cukup kuat, menjadi seorang ustadzah sudah mendarah daging.
“Pengen jadi ustadzah yang pandai perhitungan Matematika,” ucapnya jujur.
Fatimah mengaku sejak tahun kemarin dirinya sudah meminta kepada kakaknya untuk tinggal di pondok.
Namun permintaan itu belum bisa dilaksanakan oleh kakaknya, mengingat saat ini Fatimah masih duduk di kelas 5 SD.
“Katanya nanti saja setelah lulus SD, baru mondok,” katanya.
Tinggal di pondok, menurut Fatimah, bukan berarti dirinya ingin lepas dari kesusahan hidup di rumah. Tetapi lebih kepada ingin memantapkan belajar agama agar bisa mendalaminya dengan baik.
“Kalau sekarang, kan, cuma belajar ngaji di ustadz setiap malam saja, kalau belajar agamanya paling di sekolah madrasah,” tuturnya.
Fatimah mengaku, dengan belajar agama ia bisa mendoakan kedua orangtuanya agar diberikan tempat yang layak di surga sana.
Karena gurunya di madrasah mengajarkan, katanya, salah satu doa yang pasti dikabulkan oleh Allah itu adalah doa anak yang solehah. “iya itu aja alasannya,” imbuhnya.
Selain bisa belajar ilmu agama, di sekolah SD tempatnya belajar, Fatimah mengaku lebih suka pelajaran Matematika terutama perkalian.
“Belajar matematika itu gimana yah, kaya menantang gitu. Jadi penasaran terus. Asik,” katanya.
Terakhir Fatimah berharap agar kedua orangtuanya ditempatkan di surga, serta bagi yang ditinggalkan diberikan kelapangan serta kemudahan rizki.