LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak melakukan pemetaan terhadap wilayah yang rawan banjir dan longsor di Kabupaten Lebak.
Hal itu seiring musim pergantian kemarau menuju musim penghujan diawal bulan September 2021 ini.
Hasilnya, BPBD Lebak mencatat terdapat 16 Kecamatan di Kabupaten Lebak yang masuk ke dalam daerah rawan banjir.
Ke 16 Kecamatan itu yakni Rangkasbitung, Kalanganyar, Cipanas, Curugbitung, Muncan, Sobang, Lebak Gedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong, Bojongmanik, Banjarsari, Leuwidamar, dan Cimarga.
"Insentitas hujan yang tinggi dapat membuat 16 Kecamatan itu terendam banjir, " kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lebak, Febby Rizky Pratama saat di temui di Rangkasbitung, Senin (13/9/2021).
Selain itu, terdapat 14 Kecamatan di Kabupaten Lebak yang rawan longsor.
Yakni, Kecamatan Bayah, Sobang, Lebakgedong, Cigemblong, Bojongmanik, Cibeber, Muncang, Gunungkencana, Cipanas, Cileles, Cimarga, Cikulur, Leuwidamar dan Cilograng.
"Daerah rawan longsor itu berada di kawasan pegunungan, perbukitan termasuk kawasan TNGHS,"katanya.
Katanya, berkaca pada bencana banjir bandang yang terjadi pada awal 2020 lalu.
Pihaknya meminta warga Lebak khususnya pemukiman daerah rawan longsor dan pinggiran sungai agar selalu waspada akan potensi bencana tersebut.
Ia juga meminta warga agar senantiasa menjaga lingkungan hidup di daerahnya masing-masing.
Sebab rusaknya lingkungan hidup itu telah menjadi faktor utama dari bencana alam yang terjadi.
"Bagi warga yang berada di daerah hulu sungai kami imbau agar lebih menjaga alam, tidak melakukan pembalakan atau penebangan liar.
"Karena pembalakan liar itu justru akan menimbulkan bencana, karena hilangganya resapan air," kata Febby.
Ia menambahkan, masyarakat sendiri jangan sampai terbawa panik dengan isu dan informasi hoax.
"Jangan panik terbawa informasi hoax, selalu ikuti arahan dari petugas dan koordinator kebencanaan di daerah masing-masing," pungkasnya. (Kontributor Banten/Yusuf Permana)