Untuk menjalani profesi baru memang perlu properti untuk mendukung penampilan.
Selain kembang dan kemenyan, baju hitam mirip koko dan destar, juga kalung dan keris Kyai Senggol Modod miliknya.
Ini keris bertuah warisan keluarga. Meski tak pernah diwarangi atau dicuci setiap bulan Suro, keris ini bisa modod manakala disenggol.
Kaya Pandiyo, keris ini lebih berkasiat ketimbang keris Nagasasra atau Sabuk Inten milik Mahesa Jenar tokoh dunia silat Jawa versi SH Mintardjo.
Sejak setahun lalu memproklamirkan diri sebagai dukun, rejeki mulai berdatangan.
Rupanya “idu bacin”-nya manjur juga, sehingga banyak orang yang memanfaatkan jasa Mbah Pandiyo, demikan sebutan belakangan.
Ada saja yang datang atau memanggilnya ke rumah. Pokoknya keris Kyai Senggol Modod selalu menemani.
Endang, 16, anak gadisnya yang baru duduk di SMA, punya kenalan teman sekolah namanya Wiwik.
Gadis ABG ini sedang dirundung masalah karena kekasihnya mulai menjauhi.
Wiwik yang kadung demen pada kekasih, jadi sedih karena takut ditinggalkannya, sebab sicowok sudah pernah memberinya DP nol rupiah.
Endang lalu menyarankan untuk konsultasi pada ayahnya yang jadi paranormal.
Ternyata mau, sehingga Wiwik diajak ke rumahnya untuk diperkenalkan pada Pandiyo dukun nan sakti itu.