JAKARTA.POSKOTA.CO.ID - Tingkat penularan Covid-19 di tengah masyarakat dikabarkan terus menurun.
Per hari Rabu (8/9/2021) mereka yang terinfeksi penyakit ini bertambah 6.731 kasus.
Sehingga secara nasional mereka yang terkonfirmasi positif bertambah sebanyak 4.147.365.
Demikian pengumuman dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per hari Rabu (8/9/2021).
Sedangkan mereka yang meninggal dunia masih tinggi karena angka penambahannya di atas 500 orang.
Per hari Rabu (8/9/2021) mereka yang wafat bertambah 626 kasus, sehingga secara nasional mereka yang wafat mencapai 137.782.
Kabar gembira dengan adanya mereka yang sembuh dari Covid-19, per hari Rabu (8/9/2021) bertambah sebanyak 11.912, sehingga secara nasional mereka yang sembuh mencapai 3.876.760.
Satgas juga mengumumkan adanya tiga provinsi yang mengalami penambahan kasus positif di atas 600 orang, yakni Jawa Tengah tertinggi dengan penambahan sebanyak 710.
Kemudian disusul Jawa Barat dengan penambahan sebanyak 690 dan
Jawa Timur bertambah sebanyak 613.
Sedangkan DKI Jakarta diurutan kelima dari 34 provinsi dengan penambahan 428.
VARIAN MU
Juru Bicara Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menjelaskan varian Mu atau B.162.1 yang pertama kali ditemukan di Colombia telah ditetapkan WHO sebagai varian yang diamati atau varian of interest (VOI) per 30 Agustus 2021.
"Berdasarkan hasil whole genome sequencing (WGS) per 6 September 2021, varian ini tidak ditemukan di Indonesia," terang Wiku dalam keterangannya dari Graha BNPB Jakarta, Selasa sore (7/9/2021).
Ia menambahkan pemerintah senantiasa berupaya mencegah masuknya varian baru dari luar Indonesia melalui pengetatan kebijakan karantina internasional, entry dan exit testing serta persyaratan vaksin.
Ia menjelaskan VOI merupakan varian yang mengalami perubahan pada susunan genetikanya dan dapat mempengaruhi karakteristik virus.
Dan saat ini karakteristik varian Mu masih diteliti terkait tingkat risiko penularannya dan kekuatannya.
"Indikasi karakteristik varian Mu, seperti lebih ganas dari varian delta atau bisa menghindari kekebalan tubuh, masih berupa perkiraan dan masih terus diteliti lebih dalam," tambahnya.
Selain itu, pemerintah berupaya mencegah munculnya varian baru di dalam negeri melalui strategi vaksinasi, serta melalui berbagai kebijakan menyeluruh yang mampu menekan angka kasus. (johara)