Korban Penganiayaan di Bekasi Ingin Pelaku Segera Ditangkap Polisi

Rabu 08 Sep 2021, 21:34 WIB
Mohammad Ikbal Albar Syah atau Ikbal, korban penganiayaaan oleh warga karena dituduh mencuri, Rabu (08/09/2021). (ihsan fahmi) 

Mohammad Ikbal Albar Syah atau Ikbal, korban penganiayaaan oleh warga karena dituduh mencuri, Rabu (08/09/2021). (ihsan fahmi) 

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Nasib tragis dan menyedihkan menimpa Mohammad Ikbal Albar Syah atau Ikbal yang kini berusia 22 tahun.

Ikbal merupakan anak pertama dari dua bersaudara, dari keluarga Syachroni.

Ikbal merupakan korban penganiayaaan karena dituduh oleh warga sebagai pencuri pada 17 Desember 2017 lalu.

Dimana peritiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 malam, yang berada di Perum sinar kompas utama, jalan pulau Sulawesi blok B RT 01 RW 04 Desa mekarsari tambun selatan.

Kondisi tubuh ikbal yang kini tidak Proporsional akibat mengalami banyak luka di sekujur tubuh saat ia terkena amuk massa oleh warga karena dituduh mencuri.

Dimana setelah kejadian tersebut, ia sempat dibawa kedua rumah sakit, yang pertama di RS Karya Medikaa II, dan menjalani secara intensif di RSUD Kabupaten Bekasi selama 9 hari.

Ikbal dituduh mencuri lantaran pada saat kejadian, ada sekawanan pemabuk yang memanggil Ikbal, karena Ikbal takut, ia langsung pergi tanpa menghiraukannya.

Kemudian tak berselang lama, sekawanan pencuri tersebut mengejar Ikbal dengan sebutan maling atau pencuri, sontak Ikbal lari ketakutan, namun Ikbal tak mendapat ruang berbicara, warga yang mendengar teriakan tersebut langsung membabibutakan pukulan dan tendangan ke tubuh Ikbal.

Menurut Syachroni, ayah Korban, Bahwa anaknya divonis oleh dokter yaitu mengidap skizofrenia atau gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik.

"Setelah dirawat intensif tersebut, dokter memberi tahu saya, bahwa Ikbal mengidap Skizofrenia.

Luka tersebut juga membuat tangan kiri Ikbal kini sedikit tak berfungsi, badan terlihat sedikit agak tidak proporsional, pinggang yang selalu nyeri, dan ia kesulitan jika berlari.

"Ikbal sekrang kalau berlari, kadang suka jinjit," ucap Syachroni yang kini berprofesi sebagai driver ojek online dan sedang mengembangkan usaha private belajar (Bimbingan Belajar)

Kini Ikbal kini lebih banyak menyendiri dan tak banyak beraktivitas karena kondisi tersebut.

Kepada PosKota.co.id, Ikbal bercerita jika ia kini tak memiliki banyak teman, meskipun kadang terlihat diluar sana para remaja bermain dengan kumpul bersama teman temannya.

Meski begitu, ia berusaha untuk tenang dan berfikir positif bahwa cobaan yang menimpa dirinya akan segera berlalu.

"Ya Alhamdulilah, saya sikapinya dengan berusaha lapang dada, dengan tenang, dengan ikhlas serrta selalu tawakal ke pada Allah SWT," ucapnya Ikbal.

Kejadian yang membuat tubuhnya kini tak bisa beraktivitas normal, membuat dia kini tak banyak melakukan aktivitas layaknya remaja lainnya.

"Ya kangen gitu saya naik motor, jemput adik saya ke sekolah, atau main keluar komplek naik motor, sekarang mau pegang stir motor sudah sulit takut jautuh," ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa hobinya bermain gitar kini telah padam, karena kondisi tangan kirinya yang tak memungkinkan untuk menggenggam chord chord gitar di jarinya.

"Kangen main gitar, sekarang udah kesulitan a yah, Karena tangan kiri sulit untuk memencet senar dengan kunci chord gitar," keluh Ikbal

Ikbal menerangkan kembali, bahwa aktivitas sehari-hari ia habiskan untuk berada di dalam rumah, mengerjakan sesuatu yang ia bisa didalam rumah, dan menonton YouTube.

"Lebih banyak di dalam rumah, atau enggak nonton YouTube yak, Saya suka nonton usaha kuliner gitu, seru sih," ujarnya

Ikbal mengaku bercita cita ingin menjadi pengusaha, adapun ia ingin mencoba peruntungan di dunia usaha kuliner.

Dengan penuh harap, saat ini ia sangat ingin sekali bekerja atau Memiliki pekerjaan agar dapat mencari uang dan membantu ekonomi orang tua.

"Pengen banget bantu orang tua, mau kerja, kayak di pabrik gitu, mau punya modal dan setelah itu buat usaha," ucapnya penuh harap.

Atas kejadian tersebut, Ikbal yang saat itu duduk di kelas 2 SMA di SMA N Tambun Selatan harus rela keluar dan mengikuti sekolah Paket C di Salah satu yayasan di tambun selatan.

Diketahui, Ikbal merupakan korban penganiayaaan oleh warga karena dituduh mencuri, kejadian tersebut ia juga sempat di cekik, dipukul balok, ditendang, dan diikat oleh warga yang menghajar dirinya. 

Dimana hal itu membuat dirinya kini tak banyak beraktivitas seperti remaja lainnya.

Saat itu dirinya, masih menjalani masa remaja yaitu delapan belas tahun. kini baik Ikbal dan keluarga masih menunggu keadilan dari pihak penyidik kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.

Ayahnya, Syachroni juga telah berusaha melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke Komnas Ham, Kemenkum HAM, Mabes Polri, dan Propam Polda Metro Jaya.

Pada saat kejadian lima tahun lalu, dimana ia dikeryok oleh warga karena dituduh mencuri. 

Jika sedang dalam beraktivitas lalu teringat kejadian tersebut, terkadang Ikbal begitu kesal dan jengkel. 

Ia berharap keadilan segera datang, bahwasanya ia ingin para pelaku di pidanakan.

"Ya, yang mereka lakukan kepada saya seperti hukum rimba, saya sangat berharap polisi mengungkap tuntas, dan para pelaku segera dipidanakan, apalagi kondisi saya hingga menyebabkan seperti ini," pungkas Ikbal (kontributor/ihsan fahmi)

Berita Terkait

News Update