Demi konten, Indonesia tempati peringkat pertama sebagai penghasil konten penyiksaan hewan di dunia berdasarkan. (Foto/unsplashfreeimages)

Internasional

Miris, Siksa Hewan Demi Konten, Indonesia Peringkat Pertama dengan Video Penyiksaan Hewan Terbanyak di Dunia

Jumat 03 Sep 2021, 20:34 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Keberadaan hewan di Indonesia ternyata masih rentan terhadap kekerasan yang dilakukan manusia.

Demi konten untuk raih keuntungan dan popularitas, banyak pengguna media sosial Indonesia masih melanggengkan unggahan yang memperlihatkan penyiksaan terhadap hewan.

Fakta ini diungkapkan oleh badan kesejahteraan hewan Asia For Animals Coalition yang menemukan temuan bahwa Indonesia merupakan negara peringkat pertama dengan konten penyiksaan hewan terbanyak di internet  per 2021. 

Konten penyiksaan hewan ini banyak beredar melalui berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, TikTok, Youtube, dan Facebook. 

Kekerasan terhadap hewan rentan terjadi beberapa jenis hewan seperti kucing, anjing, dan burung. Sementara itu, terdapat juga pengelompokkan terhadap hewan yang rentang terkena ancaman seperti kera, siamang, beruang, trenggiling, dan ular.

Tercatat sebanyak terdapat sebanyak 5.480 konten penyiksaan hewan yang ada di dunia.

Asia for Animals Coalition mencatat terdapat 1.626 unggahan konten penyiksaan hewan yang berlokasi di Indonesia dan 1.569 konten yang diunggah oleh pengguna media sosial asal Indonesia dari total keseluruhan konten di dunia.

Melalui konten tersebut, terungkap bahwa Youtube, TikTok, Twitter, Instagram, dan sosial media lainnya justru memperoleh keuntungan dari unggahan penyiksaan hewan.

Social Media Animal Cruelty Coalition (SMACC) melaporkan melalui riset mereka bahwa dari video penyiksaan hewan, Youtube mampu peroleh hingga 12 juta dolar AS.

Bahkan pembuat konten dapat meraup keuntungan sebesar 15 juta dolar AS.

SMACC mendefinisikan penyiksaan hewan merupakan tindakan manusia yang disengaja ataupun tidak disengaja dapat menyakiti hewan atau membuat mereka menderita secara fisik atau psikis baik secara langsung maupun jangka panjang.

Melansir dari website Asia for Animals, terdapat beberapa kategori konten penyiksaan yaitu penyiksaan yang disengaja dan tidak disengaja

Penyiksaan yang tergolong tindakan yang disengaja adalah seperti mengubur hidup-hidup hewan (kekerasan bersifat jelas) dan pertunjukan hiburan yang diperankan hewan (kekerasan bersifat ambigu).

Sementara itu, untuk golongan tindakan yang tidak disengaja contohnya seperti membuat kera tersenyum yang sebenarnya adalah tafsiran dari rasa stres (kekerasan bersifat jelas) dan menjadikan kera sebagai hewan peliharaan (kekerasan bersifat ambigu).

Berbagai konten abusive yang mempertontonkan penyiksaan dan kekerasan terhadap hewan ini tidak diperkenankan untuk dilakukan dan diunggah melalui sosial media oleh siapapun, dengan pengecualian sebagai kampanye yang valid, kepentingan jurnalistik, dan keperluan edukasi.

Berbagai kelompok kesejahteraan hewan dan konservasi di dunia tengah berusaha untuk mengambil langkah untuk perusahaan maupun organisasi yang mengambil keuntungan dari konten penyiksaan hewan. (nelsya namira putri)
 

Tags:
video penyiksaan hewandemi konten sisksa hewankonten penyiksaan hewansiksa hewan

Administrator

Reporter

Administrator

Editor