JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Langkah Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden Indonesia di tahun 2024 mendatang diprediksi bisa saja mulus.
Akan tetapi Peneliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menyatakan hal tersebut bisa saja terjadi apabila bisa berpasangan dengan salah satu dari tiga sosok pria ini.
Ketiga sosok pria yang dimaksud oleh Catur yakni ada Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.
Catur juga tidak menyarankan Prabowo untuk berpasangan dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Puan Maharani karena bisa justru menjadi blunder untuknya.
"Jika mau sukses pada (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto harus menggandeng para pemimpin muda," ujar Catur setelah dihubungi wartawan pada Rabu (1/9/2021).
Meskipun Prabowo dikenal sebagai orang yang telah gagal berkali-kali saat mencalonkan diri sebagai Calon Presiden RI, tetapi Catur tetap yakin sang Menteri Pertahanan akhirnya bisa terpilih apabila dia berhasil menemukan pasangan yang tepat.
"Kalau tidak mau gagal lagi untuk kali ketiga, Prabowo bisa menggandeng salah satu tokoh pemimpin muda tersebut," kata Catur menambahkan.
Berpasangan dengan Puan Maharani di Pemilihan Presiden 2024
Sebelumnhya Ketua Umum Partai Gerinda Prabowo Subianto diperkirakan akan tetap diusung oleh Partai Gerindra pada Pilpres 2024 mendatang. Hal itu dilakukan sebagai wujud bakti Partai Gerindra kepada rakyat.
"Tentu hak Gerindra untuk mengusung kembali Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2021. Sebagai partai yang memiliki kursi terbanyak ketiga di Senayan, tentu peluang Prabowo maju sebagai capres sangat besar," kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, Senin (30/8/2021).
Selain itu, beber Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996 - 1999 ini, elektabilitas Prabowo juga sangat tinggi. Prabowo selalu berada pada peringkat tiga besar, bahkan elektabilitasnya sering bertengger di peringkat pertama.
"Dua hal itu tampaknya meyakinkan Partai Gerindra bahwa Prabowo akan menang pada Pilppres 2024. Apalagi pesaingnya Joko Widodo sudah tidak dapat maju lagi pada Pilpres 2024," ucapnya.
Selain itu, beber Dekan FIKOM IISIP Jakarta 1996 - 1999 ini, elektabilitas Prabowo juga sangat tinggi. Prabowo selalu berada pada peringkat tiga besar, bahkan elektabilitasnya sering bertengger di peringkat pertama.
"Dua hal itu tampaknya meyakinkan Partai Gerindra bahwa Prabowo akan menang pada Pilppres 2024. Apalagi pesaingnya Joko Widodo sudah tidak dapat maju lagi pada Pilpres 2024," ucapnya.
Tidak menutup kemungkinan suara kepada Prabowo justeru akan berkurang. Hal inilah yang menjadi dasar kemungkinan Prabowo akan tetap kalah pada Pilpres 2024.
Peluang menang memang masih terbuka bila ia dapat memilih cawapres yang pas. Pastinya bila ia berpasangan dengan Puan Maharani peluang menang akan kecil. (cr03)