Koruptor, Nggak Pada Kapok Gitu, Lho?

Rabu 01 Sep 2021, 06:30 WIB
Koruptor, Nggak Pada Kapok Gitu, Lho? (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

Koruptor, Nggak Pada Kapok Gitu, Lho? (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

EH, kirain nggak ada lagi pejabat tertangkap KPK? Ternyata masih ada, ya. Kirain, kirain. Ternyata oh, ternyata.

Kali ini malah seru, ya di masa masih adanya PPKM, petugas KPK malah menangkap suami istri yang terjerat suap menyuap, jual beli jabatan?

Hanya biasanya OTT sebelum sebelumnya itu terjadi di hari Jumat, maka banyak orang menyebut ketika ada oknum pejabat yang dicokok lembaga anti rasuah, disebut ‘Jumat keramat’.

Tapi, suami istri pejabat di Probolinggo itu digiring KPK di hari Senin? Apa ada yang mau menyebut Senin keramat? Iya, bagi tersangka koruptor itu, pasti itu sebagai ‘keramat’.

Namun, bagi masyarakat luas, tidaklah yauw. Bahwa semua hari itu sama, dari Minggu sampai Sabtu itu baik semua, nggak serem.

Kalau ada yang bilang itu hari keramat, atau apalah, ya karena yang bersangkutan punya kisah tersendiri. Yakni, itu cerita nahas.

Ya, sudahlah, orang atau oknum pejabat tak perlu mempersoalkan kapan dan hari apa dibekuk KPK.

Yang harus jadi renungan adalah kenapa, masih saja pada main api, memainkan jabatan.

Kan, sudah banyak contoh, banyak sejawat yang karena ulahnya, selewengkan atau jual jabatan, pada akhirnya berlabuh di tahanan KPK?

Kadang masyarakat luas  berpikir loh, apakah para oknum pejabat yang korupsi ini gajinya kecil atau memang nggak puas, nggak bersyukur dengan yang mereka punya.

Kan, katanya, itu oknum pejabat yang diunggkap kekayaannya puluhan milyar? Kok, masih nggak puas juga ya?

Padahal bukan rahasia lagi bagi para pejabat sebelum dipilih rakyat atau diangkat sebagai bupati camat atau lurah, kan sudah janji pada rakyat.

“Kami akan bangun ini daerah, biar maju nggak ketinggalan dengan daerah lain.

"Saya juga berjanji, saya akan memimpin daerah ini nggak pakai KKN atau korupsi, kerja bersih!”

Tapi, kok lupa pada janjinya? Malah seenaknya jual beli jabatan? Kasihan juga dong, bagi calon pejabat yang punya kemampuan untuk memimpin, tapi nggak punya duit buat beli jabatan?

Malah yang unik suami istri kompak jadi koruptor. Sudah sering kali diingatkan, bahwa suami istri boleh saling dukung mendukung.

Tapi, itu, kan, untuk urusan rumah tangga. Jadi bukan urusan korupsi?

Kalau begtitu, rumah tangga suami yang seperti ini, jauh dari Samawa, sakinah mawadah, warohmah! - Massoes

Berita Terkait
News Update