JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - SDN Cipinang Melayu 08 Pagi menjadi salah satu dari 610 sekolah di DKI Jakarta yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal itu tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Dinas Pendidikan DKI Nomor 883/2021 tentang Penetapan Satuan Pendidikan yang Melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Pembelajaran Campuran Tahap I pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat SK diterbitkan pada 27 Agustus 2021.
Kepala Sekolah SDN Cipinang Melayu 08 Pagi Jakarta Timur, Sondang Aryani menyampaikan, untuk pelaksanaan PTM di SDN Cipinang Melayu 08 Pagi hari ini berlangsung untuk kelas empat yang jumlahnya ada dua kelas.
"Kalau dari SDN 08 sendiri hanya kelas 4 sebanyak dua kelas," ucapnya kepada Poskota, Senin (30/8/2021).
Dia pun menjelaskan bila SDN Cipinang Melayu 08 Pagi sudah regrouping dengan SDN Cipinang Melayu 07 Pagi yang letaknya memang satu kompleks.
"Kebetulan kami sudah regrouping sama SDN Cipinang Melayu 07 jadi kalau dari SDN Cipinang Melayu 07, kelas satu dan kelas empat. Kelas satunya, empat kelas, kelas empatnya tiga kelas. Jadi semua (total) ada sembilan kelas hari ini," ungkapnya.
Sementara itu, sesuai dengan aturan pemerintah, persentase kapasitas ruang kelas hanya diisi oleh 50 persen. Jadi, lanjut Sondang, dari total 32 siswa di tiap kelasnya, maka hanya 16 siswa yang mengisi setiap ruang kelas tersebut.
Lantas, kata Sondang, jadwal masuk kelas pun dibagi jadi dua sesi. Sesi pertama, pukul 07.00 WIB - 09.00 WIB untuk siswa nomor absen 1-16. Sesi kedua, pukul 10.00 WIB - 12.00 WIB untuk nomor absen 17-32.
"Kalau jam 9 sampai jam 10 istirahat untuk penyemprotan (disinfektan) dan gurunya juga istirahat," katanya.
Sebelumnya dikabarkan, sejumlah sekolah di DKI Jakarta mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Salah satunya Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipinang Melayu 08 Pagi, di Jalan Inspeksi Tarum Barat No.113, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Pantauan Poskota.co.id di lokasi, para siswa-siswi yang masuk ke area sekolah terlebih dahulu dicek suhu tubuhnya menggunakan thermogun oleh petugas keamanan di pintu gerbang.
Lalu, siswa-siswi sebelum masuk ke kelas, mencuci tangannya dulu dan terlihat para peserta didik memakai masker sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan guna melakukan PTM di tengah pandemi Covid-19 yang hingga kini masih mewabah.
Kemudian, para murid masuk ke kelasnya masing-masing beserta guru yang kembali mengajar secara langsung.
Terlihat tempat duduknya di buat jaga jarak dengan setiap dua kursi diisi satu siswa.
Pun kapasitas setiap kelasnya hanya diisi separuh dari kapasitas normal. Dari yang semestinya 32 siswa, hanya sekira 16 siswa yang mengisi ruang kelas tersebut.
Hingga kini, proses PTM masih berlangsung. (Cr02)