Pasien Covid-19 Tidak Diperbolehkan Konsumsi 5 Obat Ini Saat Isoman (Foto: Ist)

NEWS

Menggemparkan! Dokter Ini Akhirnya Buat Obat Covid-19 Murah, Diklaim Lebih Manjur 10 Kali Lipat: Mohon Doanya

Minggu 22 Agu 2021, 20:19 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan beberapa waktu lalu mengatakan akan memenuhi kebutuhan Covid-19 di Indonesia melui proses impor.

Nantinya, obat impor itu akan dikirim dari luar negeri menggunakan pesawat carter yang sudah disiapkan pemerintah.

Menurut keterangan Luhut, terdapat delapan jenis obat-obatan yang diimpor pemerintah Indonesia.

“Langkah-langkah obat-obatan ini juga penting kita lakukan, memang ada beberapa yang kami terbangkan dari berbagai negara. Kita carter pesawat untuk membawa obat ini seperti misalnya Interleukin-6 Tocilizumab. Ini yang obat mahal sekali itu juga kita impor,” ujarnya.

Ada 8 jenis obat yang di paparan Luhut yang diurutkan berdasarkan jumlah stok yang ada dibandingkan kebutuhan.

Dari 8 jenis tersebut, stok 4 obat sudah melampaui 100 persen alias surplus hingga akhir Juli 2021.

1. Multivitamin:

Estimasi kebutuhan (9,4 juta), total stok sampai dengan akhir Juli 2021 (64,1 juta), sehingga kapasitas stok (679 persen).

2. Azythromycin

Estimasi kebutuhan (1,7 juta), total stok (9,1 juta), kapasitas stok (518 persen).

3. Ivermectin

Estimasi kebutuhan (2 juta), total stok (7,8 juta), kapasitas stok (386 persen).

4. Oseltamivir

Estimasi kebutuhan (4,9 juta), total stok (6,2 juta), kapasitas stok (125 persen).

Selanjutnya, ada 4 obat yang masih di bawah 100 persen alias defisit hingga akhir Juli 2021.

5. Favipiravir

Estimasi kebutuhan (19,8 juta), total stok (6,8 juta), sehingga kapasitas stok (35 persen).

6. Remdisivir

Estimasi kebutuhan (1,9 juta), total stok (326 ribu), sehingga kapasitas stok (17 persen).

7. Tocilizumab

Estimasi kebutuhan (70 ribu), total stok (2.800), sehingga kapasitas stok (4 persen).

8. Intravenous immune globilon (IVIG)

Estimasi kebutuhan (1,4 juta), total stok (70 ribu), sehingga kapasitas stok (5 persen)

Mengenai harga obat-obatan tersebut, paling mahal yaitu Intravenous Immunoglobulin (IVIG) 10% 50 ml dengan harga eceran maksimal Rp 6,17 juta per vial, sementara harga tertinggi untuk IVIG 10% 25 ml sebesar Rp 3,96 juta per vial, untuk IVIG 5% 50 ml memiliki harga eceran tertinggi Rp 3,26 juta per vial.

Obat terapi Covid-19 lainnya ada Tocilizumab 400 mg dibanderol dengan harga maksimal Rp 5,71 juta per vial. Harga Tocilizumab 80 mg paling tinggi sebesar Rp 1,16 juta per vial.

Remdesivir 100 mg berupa injeksi paling tinggi dihargai sebesar Rp 510 ribu per vial. Harga maksimal untuk Favipiravir (Avigan) 200 mg senilai Rp 22.500 per tablet.

Menanggapi hal itu, salah satu dokter bernama Andi Khomeini Takdir akhirnya angkat bicara di media sosial Twitter.

Dokter Andi blak-blakan sedang membuat obat Covid-19 yang lebih murah dan ampuh 10 kali lipat dari obat lainnya.

“Yang lain berebut kembangkan obat Covid ratusan hingga ribuan dollar. Saya coba desain obat Covid dengan harga 1/10-nya dan manfaat 10x lipatnya,” ujarnya, dikutip poskota.co.id dari Twitter @dr_koko28, Minggu (22/8/2021).

Lantas dokter Andi juga meminta dukungan dan doa agar usahanya ini berhasil  “Semoga berhasil. Mohon doa,” pungkasnya. (cr09)

 

Tags:
Dokter Andi buat obat Covid-19 murahObat Covid-19 dokter Andi lebih manjur 10 kali lipatObat Covid-19 murah buatan dr AndiDokter Andi buat obat Covid-19

Administrator

Reporter

Administrator

Editor