TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Mery Anastasy, dokter muda yang nekat membakar bengkel pacarnya dihadirkan dalam konferensi pers terkait kasus yang menewaskan tiga orang, di Mapolres Tangsel, Jumat (13/8/2021).
Beberapa kali Mery terlihat berlinang air mata saat polisi membeberkan kronologis aksi pembakaran yang dilakukan Mery terhadap bengkel pacarnya itu. Air matanya semakin deras ketika polisi diminta mengonfirmasikan usia kehamilan hingga alasan Mery nekat melakukan pembakaran.
Meski dihadirkan dalam konferensi pers, Mery tak banyak bicara. Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima menjelaskan, wanita berperawakan tinggi itu sudah banyak mengakui perbuatannya saat diperiksa penyidik.
Terkait kondisi kehamilan Mery, Kapolres mengungkapkan tersangka ternyata masih dalam kondisi hamil muda.
"Untuk sementara ini 7 minggu (usia kehamilan) sampai saat ini," ujar Kombes Pol Deonijiu De Fatima, di Mapolres Metro Tangerang, Jumat (13/8/2021).
Lebih lanjut, Kapolres membeberkan kisah tragis dokter yang tega membakar bengkel milik keluarga pacarnya ini diduga kuat dipicu oleh sikap orang tua sang pacar yang tidak merestui hubungan antara Mery dan Leonardi.
"Iya awalnya seperti itu karena yang bersangkutan dites setelah hamil dia meminta pertanggungjawaban kepada pacarnya. Sehingga pacarnya komunikasi sama orang tuanya kemudian orang tuanya sepertinya tidak setuju hubungan mereka maka itu yang memicu pelaku melakukan aksi itu," ujarnya.
Namun Kapolres enggan merinci lebih jauh saat ditanya sang dokter bekerja di rumah sakit mana.
"Untuk sementara masih kita lakukan pendalaman kepada yang bersangkutan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, bengkel yang dibakar pelaku adalah kediaman pacarnya sendiri. Menurut keterangan motif pelaku pembakaran bengkel motor yang berlokasi di Cibodas, Kota Tangerang itu karena sakit hati.
Pelaku mengakui jika hubungannya tidak direstui oleh orang tua pasangan alias pemilik bengkel.
Hingga akhirnya memicu wanita itu gelap mata hingga nekat membakar bengkel yang menewaskan tiga orang penghuninya.
Diketahui, kebakaran bengkel motor itu menewaskan tiga orang dari lima korban. Mereka yang tewas yakni, pemilik Edi Syahputra (63), istri Lilis Taslim (54) dan Lionardi (35).
Sementara dua anggota keluarga lainnya atas nama Mei (22) dan Nando (21) saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.
Adapun pelaku mengaku melempar dua bungkus plastik berisi bensin Pertamax ke dalam bengkel hingga kemudian meledak.
Berdasarkan keterangan saksi, Abdul menyebut, pelaku sempat bertengkar cekcok dengan korban Lionardi di depan bengkel.
Tak lama, pertengkaran itu berakhir dan pelaku mengancam akan membakar bengkel korban. Ancaman itu ternyata bukan isapan jempol.
"Pelaku pergi dan tidak lama kemudian terdengar ledakan di dalam bengkel dan langsung terjadi kebakaran sehingga korban tidak bisa keluar karena terhalang api," tandasnya. (kontributor tangerang/muhammad iqbal)