JEPANG, POSKOTA.CO.ID - Eko Yuli Irawan menjadi pahlawan Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 dengan menyumbang medali perak dari cabang angkat besi nomor 61 kg, Minggu (25/7/2021). Capaian ini mengulang torehannya saat tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Eko pun tercatat sebagai atlet pertama di Indonesia yang sukses menyumbang empat medali berturut-turut di Olimpiade. Lifter kelahiran Lampung itu sukses merebut medali perak dengan total angkatan 302 kg. Sementara medali emas direbut wakil China Li Fabin dan medali perunggu milik lifter Kazakhstan, Igor Son.
Usai pertandingan, Eko Yuli Irawan mem-posting video singkat dirinya di akun Instagram pribadinya. Bersama dengan medali peraknya, Eko mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa masyarakat Indonesia.
"Halo masyarakat Indonesia, terima kasih atas dukungan dan doanya selama ini. Mohon maaf saya gagal meraih medali emas, mungkin ini rejeki terbaik buat saya, sekali lagi terimakasih atas dukungannya," tulisnya.
Banyak netizen yang memberi selamat dan menyebut kalau Eko Yuli adalah juara sejati. Ia membuktikan dirinya mampu meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 kemudian Olimpiade London 2012 serta perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Tentu, capaiannya di ajang Olimpiade adalah prestasi yang mengharumkan negara. Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat kepada Eko Yuli
atas medali perak pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo. Ucapan itu disampaikan lewat akun Instagram @jokowi, Minggu (25/7/2021).
Selain mengucapkan selamat, Jokowi juga menunggu kabar baik selanjutnya yang akan diraih Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
"Satu medali lagi dari Olimpiade Tokyo, siang ini dipersembahkan oleh Eko Yuli Irawan, lifter putra Indonesia. Eko meraih medali perak di kelas 61 kg putra. Sambil menunggu kabar baik selanjutnya, saya menyampaikan selamat kepada Eko Yuli Irawan," tulis Jokowi.
Masuk Pak Eko
Selain itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga ikut memberi komentar di postingan Eko Yuli. Dia mengucap selamat, sembari bercanda 'Maasyuuk pak Ekoo'.
Eko sebetulnya mengawali pertandingan dengan bagus di Tokyo International Forum. Pria berusia 32 tahun itu berhasil mengangkat beban 137 kg pada percobaan pertama. Sebaliknya, Li malah gagal di percobaan pertama.
Namun Eko Yuli gagal mengangkat beban 141 kg dalam dua kali percobaan di kategori snatch. Di sisi lain, Li Fabin malah melaju mulus hingga akhirnya memimpin sementara.
Pada kategori Clean and Jerk, Eko Yuli mengawali angkatannya di 165 kg. Eko sempat mencoba mengangkat beban 177 kg untuk mengejar ketinggalan dari Li. Namun, Eko Yuli tidak berhasil, begitu juga dua kali percobaan juga gagal. Li keluar sebagai juara dengan total angkatan 313 kg.
Untuk sementara Indonesia berhasil menempati peringkat ke-17 klasemen Olimpiade Tokyo 2020 setelah Eko Yuli menyumbang medali perak. Sebelumnya, tim Merah Putih lebih dulu menyumbang medali lewat Windy Cantika Aisah yang juga berasal dari cabang angkat besi. Cantika yang turun di kelas 49 kg tampil impresif dan mencatat total angkatan 194 kg.
Hingga pukul 17.00 WIB, puncak klasemen masih dikuasai China mengoleksi 9 medali dengan rincian 5 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Adapun tuan rumah berada di posisi ke-2 dengan perolehan 3 medali emas dan 1 perak. (*/ham)