Bisnis Development Rumah Abadi yang berada di Jalan Daan Mogot, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Indra Palus. (Pandi).

Jakarta

Pihak Rumah Abadi Bantah Adanya Kartel Kremasi Seperti Yang Tengah Viral Hingga Mencapai Rp80 juta

Senin 19 Jul 2021, 19:03 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pihak rumah duka, Rumah Abadi membantah adanya kartel kremasi yang dituduhkan seorang keluarga jenazah bernama Martin yang merasa dirugikan dengan harga kremasi yang dinilai tinggi dan tak wajar.

Bisnis Development Rumah Abadi, Indra Palus mengatakan bahwa harga itu memang harga yang ditawarkan pihak kremasi kepada keluarga jenazah.

Indra mengatakan bahwa Rumah Abadi tidak menyediakan kremasi. Sebab, rumah duka itu hanya melayani persemayaman dan pengantaran jenazah.

Namun pada pekan lalu, seorang keluarga menelpon meminta bantuan untuk mencarikan tempat kremasi jenazah Covid-19.

"Kemudian kami hubungkan ke dua tempat kremasi khusus jenazah Covid-19 yang ditunjuk pemerintah. Tapi kebetulan kedua tempat tersebut memang penuh," ujar Indra di kantornya kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat Senin (19/07/2021).

Kedua tempat itu kata Indra ialah Sentra Medika dan Oasis. Harga kremasi di dua tempat itu berbeda yakni Rp28 juta untuk Sentra Medika dan Rp20 juta untuk kremasi di Oasis.

Namun kata Indra, sejak kenaikan kasus Covid-19 akhir Juni 2021 lalu, slot kremasi kedua tempat itu selalu penuh. Termasuk saat keluarga Martin meminta pelayanan kremasi sekira pekan lalu.

"Karena seluruh keluarga jenazah tengah Isoman. Mereka meminta bantuan kami mencari di luar Jakarta dan kami dapat di kawasan Cirebon," jelas Indra.

Namun, kebetulan tempat kremasi di Cirebon itu menawarkan harga yang cukup tinggi sekira Rp45 juta hanya untuk kremasi.

Pihak Rumah Duka pun menawarkan hal itu ke keluarga jenazah. Indra menuturkan, bila ditotal dengan persemayaman, pengiriman, dan peti jenazah, mencapai Rp80 juta.

Saat itu kata Indra, pihak keluarga menyanggupi. Mereka pun membayar uang yang sesuai kwitansi diberikan.

"Saat itu keluarga yang bersangkutan minta solusi karena keluarga mendesak, kemudian kami kasih solusi yang ada dan keluarga sudah deal maka keluarlah kwitansi itu," ungkapnya.

Saat ini, jenazah yang bersangkutan sudah dikremasi oleh pihak ketiga. Indra pun mengaku bingung mengapa kemudian isu tersebut viral di masyarakat.

Padahal kata Indra, pihaknya sudah mengupayakan mencari solusi untuk kremasi jenazah.

"Sebelumnya sudah kami tawarkan penguburan juga. Tapi keluarga tidak mau dan tetap mau dikremasi," tandasnya.

Sebelumnya viral di pesan berantai what's app (WA)  terkait kartel kremasi.

Disebutkan seorang warga Jakarta Barat bernama Martin harus keluarkan uang sebanyak Rp80 juta untuk kremasi anggota keluarganya yang terpapar Covid-19.

Harga kremasi tersebut dinilai berkali-kali lipat dibandingkan harga kremasi sebelumnya. (Cr01)
 

Tags:
Pihak Rumah AbadiBantah Adanya Kartel KremasiSeperti yang Tengah ViralHingga Mencapai Rp80 juta

Administrator

Reporter

Administrator

Editor