JAKARTA, POSKOTA. CO.ID - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menegaskan Pemerintah dan masyarakat bersama menggaungkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus baru yang memperkuat ekonomi nasional.
"Hadirnya Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sejak Februari 2020 merupakan babak baru dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah untuk mempercepat berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," terang Wapres.
Itu disampaikan Wapres dalam sambutannya secara virtual pada acara ulang tahun ke-1 Harian Disway, Minggu (4/7/2021). Hadir dalam acara itu, Dahlan Iskan, selaku Founder Harian Disway.
Wapres yang menyampaikan sambutannya dari kediaman resminya, mengungkapkan sebagai negara dengan mayoritas masyarakat Muslim, sudah selayaknya ekonomi dan keuangan syariah menjadi penggerak ekonomi nasional.
"Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Dari sisi supply kita punya sumber daya untuk pengembangan ekonomi syariah, sementara dari sisi demand kita adalah pasar potensial terhadap ekonomi syariah, baik di sektor keuangan, produk dan makanan halal, fesyen Muslim, Dana Sosial Islam, usaha atau bisnis syariah, dan sebagainya, " terang Ma'ruf.
Namun harus diakui bahwa kita masih tertinggal dalam hal ini, tidak hanya dari negara-negara Muslim tapi juga dari negara non Muslim, seperti Thailand dan Brasil dalam ekspor produk halal, serta Inggris yang lebih maju dalam pengembangan keuangan syariah.
Oleh karena itu, lanjut Wapres, dengan empat fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yaitu (1) Pengembangan Industri Produk Halal, (2) Pengembangan Industri Keuangan Syariah, (3) Pengembangan Dana Sosial Syariah, serta (4) Pengembangan dan Perluasan Kegiatan Usaha Syariah, Pemerintah berkeinginan mempercepat peran dan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah di dalam perekonomian nasional.
"Melalui empat fokus ini diharapkan ekonomi dan keuangan syariah akan semakin maju, Dalam satu tahun ini, beberapa langkah nyata untuk membangkitkan ekonomi dan keuangan syariah telah diwujudkan antara lain melalui pengembangan aspek kelembagaan dengan memperluas lingkup kerja KNKS menjadi KNEKS," terangnya.
Selanjutnya dalam pengembangan bidang keuangan Syariah, dengan menggabungkan tiga bank Syariah milik pemerintah (BUMN), yakni Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank BNI Syariah (BNIS), dan Bank BRI Syariah (BRIS) menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Melalui penggabugan ini BSI diharapkan menjadi lokomotif sektor keuangaan syariah di tanah air. Hadirnya BSI sebagai salah satu bank besar, tentunya akan mempercepat berkembannya keuangan syariah dan ekosistem ekonomi syariah," ujar Wapres. (johara)