JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno atau yang akrab disapa Sandiaga Uno memprediksi, perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada momen mudik dan libur Lebaran 2023 bakal menembus Rp 100-150 triliun.
Bahkan ia mengaku, angka itu meningkat nyaris dua kali lipat dari libur Lebaran 2022. Sebab, pihaknya menargetkan 25 persen, atau 300-350 juta pergerakan dari target 1,4 miliar mobilitas wisatawan 2023 akan tercapai.
Hal tersebut menyusul adanya data survei Kementerian Perhubungan yang menyebut 123,8 juta orang akan melakukan perjalanan saat libur Lebaran 2023.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) Harry Tjahaja Purnama mengatakan, bahwa perputaran ekonomi di sektor pariwisata di tunjang oleh beberapa destinasi dan faktor.
"Perputaran ekonomi sektor pariwisata di tunjang oleh permintaan untuk perjalanan, tiket pesawat, trasportasi umum, akomodasi, restoran, tempat rekreasi sampai ke pusat pembelanjaan oleh-oleh, dan lain sebagainya," kata Harry dalam keterangannya yang diterima, Jumat (28/4/2023).
Oleh karena itu berdasarkan data yang disampaikan oleh Menparekraf bahwa perputaran dana akan mencapai Rp100 hingga Rp150 trilliun.
Menurutnya, diperkirakan hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya karena mengingat saat ini sudah hampir tidak ada batasan untuk transportasi dan penerbangan pasca Covid-19 seperti tahun sebelumnya.
Untuk itu, Harry mengimbau kepada pemerintah pusat untuk merilis SOP atau blue print pengelolaan tempat-tempat rekreasi yang benar, sehat dan juga memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara membuang sampah yang benar.
"Pertama, dari pemerintahan terlebih dahulu. Masih banyak pungli dan menangani emergency dan lain-lain dengan kepadatan pengunjung luar bisa. Saya menyarankan kepada pemerintahkan pusat, yaitu kementerian, untuk merilis SOP atau blue print pengelolaan tempat-tempat rekreasi yang benar dan sehat. Selain itu menghindari pungli dan penanganan kesehatan hingga mengajarkan ke masyarakat bagaimana membuang sampah," jelas dia.
Kemudian, untuk pemerintahan daerah, Harry juga mengimbau agar dapat mendata sehingga daerah-daerah wisata yang dikunjungi ikut merata.
"Jangan membuat event-event di daerah pantai atau tempat rekreasi yang sudah sangat ramai. Tapi, disarankan untuk membuat event-event ke tempat rekreasi yang lebih sepi pengunjung," tuturnya.