ADVERTISEMENT

Sorot: Optimisme di Tengah Perlambatan

Rabu, 17 Januari 2024 06:00 WIB

Share
Ilustrasi pelepasan ekspor 100,8 ton karet tsenilai Rp1,4 miliar ke Pakistan. (ist)
Ilustrasi pelepasan ekspor 100,8 ton karet tsenilai Rp1,4 miliar ke Pakistan. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEJUMLAH  lembaga dunia, termasuk World Bank (Bank Dunia) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2024 masih suram.

Perlambatan tersebut dipengaruhi berbagai hal, di antaranya ketegangan geopolitik , antara Rusia dan Ukraina, serta antara Israel dan Palestina yang mulai menyeret sejumlah pihak dan terlibat perang telah menekan ekonomi global.

Lantas bagaimana dengan negeri kita.Pemerintah dan DPR dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepakat mematok pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 di level 5,2 %.

Meski untuk mencapai target tersebut cukup berat, karena tadi, perlambatan ekonomi dunia, perlemahan harga komoditas global yang akan menekan ekspor dan pendapatan Indonesia.

Di sisi lain, di tahun 2024 ini negara kita menggelar hajat besar pemilu serentak (pilpres dan pileg) yang berpotensi menghambat aliran investasi. Lazimnya, pemodal – investor bersikap wait and see hingga terbentuk pemerintahan baru.

Namun, janganlah pesimis, di tahun politik ini pula perputaran uang begitu besar, yang menurut analisa pakar, mencapai ratusan triliun rupiah. Perputaran uang begitu besar inilah yang mengerek perekonomian Indonesia, di sejumlah sektor, di antaranya transportasi, makanan minuman, jasa perawatan dan komunikasi serta perlengkapan rumah tangga.

Terkereknya perekonomian inilah yang akan memacu laju pertumbuhan, yang pada gilirannya berdampak kepada meningkatnya kesempatan kerja dan menurunnya angka kemiskinan nasional.

Dengan kata lain tahun politik di satu sisi menahan laju investasi, tetapi di sisi lain, memberi dampak positif bagi pertumbuhan. Kondisi inilah yang membuat para pengambil kebijakan ekonomi optimis, angka pertumbuhan dapat terlewati.

Dengan catatan stabilitas politik kondusif, terjaga dengan baik. Memanasnya suhu politik, tidak menjadikan stabilitas politik dalam negeri terganggu yang nantinya akan berdampak pula kepada stabilitas keamanan.

Di sinilah perlunya semua pihak ikut berperan menjaga stabilitas politik. Berdebat beradu pendapat, saling serang pernyataan, bagian dari dinamika demokrasi, tetapi persatuan dan keutuhan bangsa adalah di atas segalanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT