ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Dermawan Kagetan

Rabu, 17 Januari 2024 05:30 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEPANJANG  mata memandang, jalanan penuh umbul – umbul, baliho, poster,
spanduk dan sejenisnya. Yang membedakan satu dengan lainnya, adalah potret
(foto orang), nama dan nomor.

Perbedaan mencolok terlihat pada warna dasar poster atau baliho sebagai identitas partainya.

“Sekarang lagi musim kampanye, itu bagian dari kampanye baliho di jalan –
jalan untuk mengenalkan kepada publik bahwa yang bersangkutan adalah caleg
DPRD Kabupaten/Kota, Provinsi atau Pusat,” kata Heri mengawali obrolan
warteg usai maksi bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Persoalannya efektif atau tidak kampanye melalui pemasangan baliho di mana
– mana, hingga kompleks perumahan penduduk,” kata Yudi.

“Soal efektif  dan tidaknya, itu soal lain, tetapi setidaknya publik menjadi tahu
bahwa yang bersangkutan adalah caleg pada pemilu mendatang,” kata Heri.
“Jumlahnya bisa ribuan, malah puluhan ribu untuk setiap dapilnya. Cukup besar
juga biayanya,” kata Yudi.

“Tidak semua caleg jor – joran memasang tanda gambar lewat poster di jalanan.
Banyak juga yang minim, bahkan hanya beberapa tempat strategis sebagai
pengingat saja,” kat mas Bro.

“Itu lazimnya caleg petahana karena sudah memiliki basis dukungan, di akar
rumput. Sudah yakin pendukungnya tidak akan bergeser karena sudah dibina
 selama menjadi wakil rakyat pada periode sebelumnya,” kata Yudi.

“Iya sayang ya uangnya dihamburkan di jalanan dengan memasang poster,
spanduk dan baliho. Lebih efektif disalurkan kepada pendukung di dapilnya,”

“Kalau disalurkan kepada pendukungnya, nanti bisa terkena politik politik uang
dong?,” tanya Heri.

“Bentuknya bukan berupa uang kontan yang dibagi –bagi, tetapi kegiatan yang
bermanfaat bagi lingkungan, misalnya dalam bentuk kegiatan sosial,
memperbaiki saluran, mengaspal jalan lingkungan,”  kata Yudi.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
1 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT