LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Lonjakan kasus terkonfirmasi covid-19 pada beberapa hari terakhir di kawasan Kabupaten Lebak, Banten, kini membuatnya berstatus zona merah.
Kini kawasan Lebak menjadi salah satu daerah di Indonesia dengan resiko tinggi penularan Covid-19.
Hal itu sesuai dengan peta zonasi penyebaran covid-19 yang disebarkan oleh akun instagram Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) pada tanggal 29 Juni 2021.
Pada salah satu unggahanya, Diskominfo menunjukan bahwa Kabupaten Lebak sudah berada di zona Merah, dengan lonjakan kasus yang mencapai 4.557 kasus.
Padahal, satu bulan yang lalu Lebak masih zona kuning.
Seiring waktu perlahan naik menjadi orange pada pertengahan bulan Juni.
Puncaknya, menjelang akhir Juni ini langsung melonjak naik menjadi zona merah.
"Ya lonjakan kasus dalam beberapa hari terakhir ini di iringi oleh kenaikan zonasi yang tadi orange menjadi merah," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Dr. Firman Rahmatullah, Rabu (30/6/2021).
Firman mengatakan, lonjakan kasus terjadi dalam beberapa hari terahir ini.
Bahkan tercatat rekor penambahan 200 lebih kasus baru.
"Klaster keluarga masih mendominasi penyebaran kasus terkonfimasi covid-19 ini," kata Firman.
Ia mengungkapkan, bahwa banyak dari tenaga kesehatan di Lebak terpapar positif covid-19.
Alhasil, hal tersebut membuat penanganan pasien positif covid-19 sekarang cukup terhambat.
Kini, tim garda terdepan tersebut banyak yang tumbang, dan tengah menjalani masa isolasi mandiri.
"Banyak nakes kita yang terpapar, di Puskesmas Rangkasbitung saja kemarin ada 32 nakes yang positiif covid," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, dirinya tidak bosan untuk mengingatkan kepada warga Lebak agar selalu menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan setiap aktivitas sehari-harinya.
"Tolong, jangan bosan menggunakan masker. Tetap patuhi prokes, agar kita dan orang-orang terdekat kita bisa terlindungi dari paparan Covid-19 ini," pungkasnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Diskominfo Lebak, sebaran kasus terkonfirmasi Covid-19 di Lebak pertanggal 29 Juni 2021 sudah mencapao 4557 kasus.
Dengan 3570 orang dinyatakan sembuh, 896 masih menjalani masa isolasi mandiri, dan 92 orang meninggal dunia. (YP)