Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berdialog dengan para sopir di Pelabuhan Tanjung Priok. (foto: ist)

Nasional

Jokowi Langsung Telepon Kapolri Saat Mendengar Keluhan Para Sopir Masih Ada Pungli dan Preman di Pelabuhan Tanjung Priok

Kamis 10 Jun 2021, 17:18 WIB

Dapat Keluhan Supir Masih Ada Pungli dan Aksi Premanisne, Presiden Langsung Telepon Kapolri

Dapat Keluhan Supir Masih Ada Pungli dan Aksi Premanisne,

Jokowi Langsung Menelepon Kapolri Ketika Mendengar Keluhan Para Sopir Masih Ada Pungli dan Premanisme di Pelabuhan Tanjung Priok.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung menelepon Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo ketika mendengar keluhan dari para sopir masih terjadinya praktik pungli dan aksi premanisme di Pelabuhan Tanjung Priok.

Awalnya bersamaan kegiatan Presiden Joko Widodo saat meninjau vaksinasi massal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis siang (10/06/2021).

Jokowi menghampiri para sopir yang sedang duduk di antara kontainer yang bertumpuk di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Kota.

Mereka memang sedang menanti kedatangan Presiden Jokowi yang hendak berdialog.

"Pagi hari ini saya senang bisa bertemu dengan Bapak-Bapak semuanya. Saya mendapatkan keluhan yang saya lihat dari media sosial, terutama driver banyak yang mengeluh karena urusan bongkar muat," ucap Presiden membuka dialog.

Presiden Jokowi sengaja menyempatkan diri bertemu para sopir kontainer untuk mendengar langsung keluhan yang mereka alami, terutama soal pungutan liar (pungli).

Presiden berpandangan bahwa seharusnya para sopir kontainer merasa nyaman saat bekerja, terutama di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19.

"Para supir ini  mestinya merasa nyaman semuanya. Jangan sampai ada yang mengeluh karena banyaknya pungutan. Itu yang mau saya kejar, kalau ada. Silakan," ungkapnya.

Kemudian Agung Kurniawan, seorang sopir kontainer mengacungkan tangan dan menyampaikan keluh kesahnya selama menjadi sopir kontainer.

Pria kelahiran Ngawi, 38 tahun silam ini menjelaskan bahwa para sopir kontainer kerap menjadi sasaran tindak premanisme.

Ia mengaku, ketika kondisi macet, preman bawa celurit, lalu menodong, rekan-rekan ada di situ, tapi tidak berani menolong, taku menyerang yang menolong.

Selain soal premanisme, Abdul Hakim juga menceritakan soal banyaknya pungutan liar (pungli) di sejumlah depo.

Depo sendiri adalah tempat meletakkan kontainer yang sudah dipakai atau mengambil kontainer yang akan dipakai shipping line.

"(Mereka) itu meminta imbalan lah, kalau enggak dikasih, kadang diperlambat. Itu memang benar-benar, seperti Fortune, Dwipa, hampir semua depo rata-rata. Itu Pak," katanya kepada Jokowi.

Mendengar cerita para sopir kontainer, Presiden lantas memanggil ajudannya, Kolonel Pnb. Abdul Haris. Rupanya, Presiden meminta untuk menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui telepon.

"Enggak, ini saya di Tanjung Priok, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Fortune, di NPCT 1, kemudian di Depo Dwipa. Pertama itu," jelas Presiden Jokowi. (johara)

Tags:
Jokowi Langsung Telepon KapolriMendengar Keluhan Para SopirMasih Ada Punglipelabuhan-tanjung-priokpreman

Reporter

Administrator

Editor