Diperintah Jokowi Soal Pungli dan Premanisme, Kapolri: Oknum dan Preman akan Kami Bersihkan, Tangkap dan Tuntaskan

Kamis 10 Jun 2021, 21:09 WIB
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (ist)

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendengar keluhan para sopir kontainer yang sering kena pungli dan dipalak oleh preman meresahkan di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (10/6/2021).

Mendengar keluhan para sopir kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut, Presiden Jokowi pun langsung menelepon Kapolri, terkait hal tersebut.

Presiden Jokowi menyampaikan,  kalau pas macet itu banyak supir yang dipalak preman-preman. "Keluhan-keluhan ini tolong bisa diselesaikan. Itu saja Kapolri," ujar Presiden Jokowi,

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bakal segera menindak tegas seluruh preman yang sering melakukan pemalakan terhadap sopir kontainer di wilayah Jakarta Utara.

"Oknum dan preman akan segera kami bersihkan, tangkap dan tuntaskan," kata Kapolri dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (10/06/2021).

Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Utara diminta untuk segera turun tangan membereskan aksi premanisme tersebut.

Menurutnya tidak ada satupun ruang untuk oknum-oknum melakukan tindakan premanisme yang meresahkan masyarakat.

Selain itu, mantan Ajudan Jokowi ini juga meminta jajarannya untuk segera membentuk tim demi menindak tegas seluruh preman yang kerap memalak para sopir truk tersebut.

"Segera kami turunkan tim untuk menindaklanjuti dan bereskan keluhan dari para sopir yang sering mendapatkan perlakuan tidak baik dari oknum dan preman," tuturnya.

Sebelumnya dalam dialog dengan Presiden Jokowi, salah satu sopir kontainer, Agung Kurniawan, 38,  menyampaikan mereka kerap menjadi sasaran tindak premanisme.

"Begitu keadaan macet, itu di depannya ada yang dinaiki mobilnya, naik ke atas mobil bawa celurit atau nodong begitu, itu tidak ada yang berani menolong, Pak. Padahal itu depan, belakang, samping, kanan itu kan kendaraan semua, dan itu orang semua, dan itu sangat memprihatinkan," ujar Agung.

Berita Terkait

News Update