Geram, Nicholas Youwe Tegaskan ke Veronica Koman: Anda Tak Punya Hak Bicara Masalah Papua

Jumat 07 Mei 2021, 17:42 WIB
Nicholas Youwe, salah seorang mantan tokoh senior pendiri OPM. (foto: ist)

Nicholas Youwe, salah seorang mantan tokoh senior pendiri OPM. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.IDNicholas Youwe, seorang mantan tokoh senior pendiri OPM (Organisasi Papua Merdeka) meradang. Ia meminta pegiat hak asasi manusia, Veronica Koman, untuk tidak ikut campur dalam masalah konflik di Papua.

"Saya tegaskan, khusus Veronica Koman yang selalu memprovokasi dari pelariannya di Australia, Anda sama sekali tidak punya hak untuk bicara masalah Papua. Anda, Veronica Koman, bukan orang Papua. Anda tidak lebih dari seorang provokator," ujar Nicholas Youwe.

Hal itu disampaikan Nicholas Youwe dalam acara webinar “Memahami Papua, serta Upaya Penyelesaian Secara Kolaborarif & Holistik”, di Jakarta, yang diselenggarakan Indonesia Publik Institute (IPI), Kamis (6/5/2021).

Hadir dalam webinar sejumlah aktivis dalam dan luar negeri, para tokoh Papua, di antaranya mantan Menteri Luar Negeri OPM selama 15 tahun Nicholas Youwe  yang telah menyatakan kesetiaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bersama Nick Messet sejak tahun 2010.

Bertindak sebagai narasumber dalam webinar ini adalah, Bobby Aditya Rizaldi anggota komisi I DPR RI, Dr Muhammad AS Hikam MA (pengamat politik Presiden University), Komisaris Jenderal Polisi Paulus Waterpauw (Kepala Badan Intelijen dan Pengamanan Polisi Republik Indonesia), Dr Jaleswari Pramodawardhani (Deputi V Bidang Politik Hukum Pertahanan Keamanan dan Hak Azasi Manusia Kantor Staf Presiden) dan Billy Mambrasar (Staf Khusus Presiden).

Nicholas Youwe mengatakan, dalam kondisi sekarang sudah tidak ada lagi keraguan dari Pemerintah Republik Indonesia di dalam membangun Papua. Karena itu, berbagai pihak yang selaku memprovokasi masyarakat, agar menghentikan aktivitasnya.

“Anda hanya mencari keuntungan atas kekisruhan ini,” tegas Nicholas Youwe lagi. Pernyataan itu kembali ia tujukkan kepada Veronica Koman.

“Saya harap, anda Veronica Koman jangan campuri lagi urusan Papua, anda adalah provokator yang pengecut bersembunyi di luar negeri,” ucap Nicholas.

Veronica Koman dikenal setelah terjadinya demonstrasi di Papua yang dipicu oleh insiden rasis di Surabaya, pada 4 September 2019. Veronica Koman ditetapkan sebagai tersangka karena dituduh telah melakukan penghasutan dan memprovokasi melalui media sosial, saat ini berada dalam pelariannya di Australia.

Menurut Nicholas Youwe, masih ada kelompok kriminal di Papua, tapi eksistensinya sudah semakin melemah, yaitu Organisasi Papua Merdeka (OPM) tersebar dalam empat faksi, yaitu Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang presidennya Victor Yeimo.

Kemudian, United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dengan presiden Benny Wenda, OPM Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (OPM-TPNPB) dipimpin Jeffrey Bolmanak dan Kelompok Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) yang presidennya Forkorus Yaboisembut.

Berita Terkait
News Update