CAKUNG, POSKOTA.CO.ID - Belum berlakunya larangan mudik Idul Fitri 1442 Hijriah dimanfaatkan warga melakukan perjalanan ke kampung halaman. Hal ini terlihat di terminal bus Pulogebang dan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, yang pada akhir pekan ini mengalami peningkatan jumlah penumpang keberangkatan ke beberapa daerah.
"Memang terjadi lonjakan keberangkatan penumpang sebelum larangan mudik berlaku meski jumlahnya tidak signifikan," kata Kepala Terminal Terpadu Pulogebang, Bernard Pasaribu, Minggu (2/5/2021).
Peningkatan itu, kata Benard, terlihat sejak tanggal 28 April 2021 dengan jumlah keberangkatan sebanyak 943. Sementara tanggal 29 April jumlah keberangkatan sebanyak 1.382 penumpang, dan tanggal 30 April sebanyak 1.183 penumpang.
"Kemarin juga terjadi peningkatan, namun angkanya masih dalam rekapitulasi," ujarnya.
Tidak hanya di Terminal Terpadu Pulogebang, keberangkatan penumpang di Terminal Kampung Rambutan juga meningkat. Meski tidak merinci jumlah keberangkatan dalam beberapa waktu terakhir, namun kenaikam jumlah penumpang mencapai 40 persen.
"Terjadi lonjakan keberangkatan sekitar 40 persen, namun hal itu belum terlalu signifikan," kata Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Jony.
Selain lonjakan keberangkatan penumpang, perusahaan otobus (PO) di Terminal Pulogebang dan Terminal Kampung Rambutan kini menaikkan harga tiket sekitar 50 persen. Kenaikan harga itu pun sudah dilakukan para pengurus lebih awal karena adanya larangan mudik pada tanggal 6 Mei 2021.
"Batas kenaikan harga tiket yang bisa diatur hanya untuk bus AKAP kelas ekonomi. Tarif batas atas ditentukan SK Ditjen (Kementerian Perhubungan) berdasarkan jaraknya," tutur Made.
Sementara harga tiket keberangkatan bus AKAP untuk kelas eksekutif, bisnis, dan VIP tarif batas atas kenaikan tidak bisa dibatasi pemerintah karena diserahkan ke pangsa pasar.
"Namun meski harga tiket tinggi, warga yang akan pulang kampung pun tetap akan membelinya, karena berfikiran agar bisa sampai kampung halaman," tutup Made. (ifand)