Senin, 19 April 2021 16:16 WIB
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay menyarankan pemerintah segera mendesak Sinovac Biotech Ltd, perusahaan Cina yang memasok vaksin Sinovac ke Indonesia, untuk segera mengurus Emergency Use Listing (EUL) dari WHO.
Pasalnya, Arab Saudi mengharuskan setiap jemaah haji dan umrah divaksin dengan vaksin yang telah memiliki EUL. Ini sangat penting mengingat jemaah haji dan umrah terbesar di dunia adalah dari Indonesia.
"Sertifikat EUL ini kan penting. Minggu lalu, Menteri Agama menyebutkan bahwa Saudi sangat berkepentingan dengan persoalan vaksinasi ini. Mungkin ini terkait dengan masih merebaknya virus Covid-19 di banyak negara," kata Wakil Ketua MKD DPR ini, Senin (19/4/2021).
Sebagai konsumen dan pengguna vaksin Sinovac yang tidak sedikit, pemerintah Indonesia dinilai sangat layak menuntut agar Sinovac Biotech Ltd segera mengurus EUL tersebut. Posisi Indonesia adalah pembeli.
Karena itu, lanjutnya, perusahaan penjuallah yang mesti mengurus persoalan pendaftaran dan urusan administratif seperti itu.
"Ini saya dengar malah pemerintah Indonesia yang memberikan perkiraan. Ada yang memperkirakan akan keluar di bulan April, ada juga yang menyebut di awal Mei. Tidak diketahui mana yang paling benar. Yang jelas, sampai hari ini belum keluar dan belum masuk dalam list WHO," beber anggota komisi IX ini.
Tahun ini, ungkapnya, pemerintah Saudi diperkirakan akan kembali menerima jemaah haji. Seperti biasa, Saudi akan sangat ketat menjaga persyaratan yang mereka tetapkan.
"Karena itu, jemaah haji kita yang telah divaksin Sinovac harus dipastikan diakui dan diperbolehkan masuk Saudi. Kalau tidak, daftar antrean jemaah yang mau berangkat haji akan semakin panjang," tegas mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah ini. (rizal)