JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tak dapat dipungkiri harga cabai rawit saat ini sedang naik.
Apalagi ketika mendekati bulan Ramadan seperti sekarang.
Cabai rawit menjadi salah satu komoditas yang diincar guna membuat hidangan jadi lebih pedas.
Memang ada anggapan bahwa terlalu banyak makan cabai tidak baik untuk kesehatan pencernaan.
Namun patut dipahami pula bahwa cabai rawit juga memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan.
Berikut beberapa manfaat cabai rawit bagi kesehatan yang dinukil dari sehatq.com
1. Baik untuk sistem pencernaan
Banyak anggapan bahwa makanan pedas yang mengandung cabai rawit dapat mengakibatkan tukak lambung.
Namun ada penelitian yang menyebutkan sebaliknya, bahwa kandungan capsaicin dalam cabai rawit membantu mengurangi risiko tukak lambung.
Namun perlu diingat, jangan buru-buru memutuskan mengonsumsi cabai rawit apabila punya penyakit maag.
2. Baik untuk metabolisme tubuh
Kandungan capsaicin dalam cabai rawit mampu membantu memaksimalkan pembakaran kalori.
Dalam sebuah studistudi, orang yang mengonsumsi sarapan mengandung capsaicin membakar 51 persen kalori lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsinya.
Namun bila hal itu dilakukan terus-menerus dalam jangka panjang, tubuh akan beradaptasi lada efeknya sehingga kadar pembakaran kalori tidak lagi sama.
3. Mengurangi nafsu makan
Cabai rawit dapat mengurangi nafsu makan sekaligus merasa kenyang lebih lama.
Dalam sebuah studi, manfaat cabai rawit ini diduga bertalian erat dengan efeknya mereduksi hormon ghrelin.
4. Potensi turunkan tekanan darah
Kandungan capsaicin pada cabai rawit berpotensi kurangi tekanan darah.
Hal itu berdasarkan uji coba terhadap tikus.
Kemudian terbukti pula, kandungan capsaicin membantu membuat pembuluh darah babi lebih rileks dan menurunkan tekanan darahnya.
Namun hal itu masih perlu riset lebih lanjut terhadap manusia.
5. Potensi meredakan kanker
Kandungan capsaicin dalam cabai rawit dapat menurunkan risiko terjadinya kanker.
Hal tersebut dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Bahkan sel kanker dapat dilawan dalam kasus kanker prostat, pankreas, dan kulit.
Meski begitu masih perlu ada kajian lebih mendalam soal ini. (cr02)