Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth. (ist)

Jakarta

Anggota DPRD DKI Singgung Anies Baswedan: Kenapa Tetap Ngotot Gelar Formula E?

Minggu 21 Mar 2021, 11:32 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E pada tahun 2022 mendapat kritikan dari Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth. Ajang balap tersebut sedianya digelar pada 2021, namun urung lantaran situasi pandemi Covid-19 di Ibu Kota masih belum terkendali.

Hardiyanto Kenneth pun meminta rencana penyelenggaraan ajang balap Formula E di Jakarta tersebut dibatalkan saja. Alasannya, saat ini pandemi Covid-19 belum dapat dipastikan sampai kapan mereda.

"Kenapa tetap ngotot sih untuk menyelenggarakan Formula E, kenapa tidak dibatalkan saja. Tidak ada urgensi-nya membuat acara tersebut di tengah kesulitan seperti saat ini," kata Kenneth dalam keterangannya, Sabtu (20/3/2021). 

Baca juga: Ariza Menyebut Ajang Formula E Terpaksa Ditunda, Masyarakat Diminta Bersabar dan Tetap Beri Dukungan

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan itu menilai, jika orang nomor satu di Jakarta itu tidak mempunyai empati kepada masyarakat ibu kota yang saat ini kesusahan karena Pandemi Covid 19 ini.

"Jika tetap digelar, sama saja Pak Anies sangat tidak punya empati kepada masyarakat yang saat ini kesusahan karena terdampak Pandemi Covid-19," sambungnya.

Menurutnya, sedari awal dengan adanya pembangunan sirkuit Formula E dinilai tidak mempunyai perencanaan yang matang dan sangat dipaksakan. Pembangunan sirkuit Formula E yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang notabene adalah uang masyarakat Jakarta hanya untuk memenuhi nafsu syahwat mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu saja.

Baca juga: Formula E Ditunda Karena Corona, DKI Sudah Gelontorkan 31 Juta Poundsterling

Kent pun membandingkan dengan pembangunan sirkuit Moto GP Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dibandingkan dengan pagelaran Formula E di Jakarta. Sirkuit Moto GP Mandalika akan menjadi salah satu destinasi wisata Indonesia yang bisa mengangkat reputasi negara Indonesia di kancah Internasional.

"Coba bandingkan dengan Sirkuit Moto GP Mandalika di NTB, itu bagus dan bisa menarik investor asing ke Indonesia, bukan malah kita yang memberikan uang ke asing seperti rencana perhelatan Formula E yang hampir menelan dana hampir Rp1 triliun, dengan uang hampir Rp1 triliun yang disetor untuk penghelatan event Formula E bisa sangat membantu untuk kesejahteraan masyarakat Jakarta yang terdampak langsung Pandemi Covid 19 ini," sambung Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta.

Diketahui, Gubernur Anies beserta jajaran Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan dana hampir Rp1 triliun dalam dua tahun anggaran, yakni tahun 2019 dan 2020 untuk penyelenggaraan Formula E.

Baca juga: Anies Tunda Formula E, Anggota DPRD DKI Usul Commitment Fee Rp560 M Dialihkan untuk Pandemi

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan DKI Jakarta mencatat berdasarkan transaksi keuangan Pemprov DKI Jakarta pada Tahun Anggaran 2019 hingga 2020, Anies telah membayar Rp983,31 miliar kepada Formula E Operations (FEO).

Meskipun perhelatan Formula E ditunda, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim jika dana komitmen atau commitment fee aman dan tidak akan hangus.

"Kalau memang dana aman seperti yang disampaikan Wagub Ariza, yah gampang, kembalikan saja uangnya. Dana itu besar sekali, bisa untuk membantu Program BLT (Bantuan Langsung Tunai) untuk masyarakat Jakarta di tengah Pandemi Covid-19 ini. Jangan hanya menunda acara tersebut, tapi batalkan dan tarik semua uangnya," tegas Kenneth.

Baca juga: Ajang Formula E Dipastikan Tidak Ganggu Proyek MRT Fase 2A

Selain itu, BPK Perwakilan DKI menemukan adanya sejumlah permasalahan terkait rencana gelaran Formula E yaitu belum optimalnya renegosiasi dengan pihak Formula E Operation (FEO), ihwal status keberlanjutan kerja sama dan pendanaan yang telah disetorkan.

"Pemprov DKI lewat Jakpro harus bisa melakukan negosiasi ulang kepada pihak penyelenggara Formula E, bagaimana baiknya, dan besar harapan saya untuk Jakpro bisa menarik seluruh uangnya," tuturnya.

Selain itu, sambung Kent, pemulihan kondisi perekonomian maupun sosial pasca pandemi membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dan hal itu akan menjadi hambatan bagi pelaksanaan Formula E di Jakarta.

"Mulai tahun 2023 baru bisa pulih perekonomian kita. Saya yakin Formula E tidak akan tercapai sampai tahun-tahun berikutnya," lanjutnya.

Baca juga: Masuk Monas, Panjang Sirkuit Formula E 2,588 KM dengan 12 Tikungan

Kent pun meyakini jika ajang Formula E tidak akan bisa menyedot para turis mancanegara untuk melihat pagelaran balap Formula E tersebut, dikarenakan negara-negara luar negeri pun perekonomiannya sedang terpuruk pada masa pandemi Covid-19 ini.

"Jadi jangan berkhayal jika acara tersebut akan menyedot semua turis asing untuk menonton, dan mendapatkan profit yang besar," pungkasnya.

Perlu diketahui sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan memutuskan untuk menunda kembali penyelenggaraan mobil listrik Formula E pada tahun 2021, dikarenakan pandemi Covid-19 di Ibu Kota masih belum terkendali, dan akan dilaksanakan pada 2022 mendatang. (*/ys)

Tags:
formula eAnggota DPRD DKI JakartaHardiyanto KennethPemilihan Wakil Gubernur DKI JakartaAnies Baswedandan berempatiJakartasaling-ngotot

Reporter

Administrator

Editor