LEBAK, POSKOTA.CO.ID – Pandemi Covid-19 telah satu tahun, pasca awal ditemukannya virus tersebut di Wuhan, Cina pada awal tahun 2020 lalu.
Pandemi tersebut telah menyebar, dan menjadi permasalahan diseluruh negara di belahan Bumi ini. Tidak sedikit nyawa yang meninggal akibat pandemi yang berasal dari negeri tirai bambu tersebut.
Di Indonesia sendiri, sejak kasus pertama ditemukan warga Indonesia yang terpapar pada bulan Maret 2020 lalu, hingga bulan Januari 2021 ini, jumlah warga yang terpapar terus bertambah setiap harinya.
Baca juga: Warga Baduy Diminta Tidak Takut Disuntik Vaksin Covid-19
Pertanggal 27 Januari 2021 sendiri, jumlah warga yang terpapar sudah mencapai angka 1.012.350 kasus.
Namun ajaibnya, dari satu juta lebih warga Indonesia yang terpapar virus Covid-19, masih terdapat suatu daerah yang masih steril dari paparan virus tersebut, dengan tidak ditemukannya kasus warga yang terpapar positif.
Ya, daerah tersebut merupakan wilayah Suku Adat Baduy yang berada di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Pada wilayah adat tersebut, tidak ditemukannya satu kasus pun warga yang terpapar virus.
Baca juga: Rabu Pagi. Jokowi akan Divaksin Covid-19 Tahap Kedua di Istana Merdeka
Hal tersebut dibenarkan oleh Jaro Saija, salah satu tetua adat Suku Baduy yang juga merupakan kepala Desa Kanekes.
"Alhamdulillah warga Baduy tidak ada yang terpapar virus menular itu, semua dalam keadaan sehat," kata Jaro Saija saat ditemui Pos Kota di rumah kediamannya, Rabu (27/1/2021).
Dikatakanya, pihaknya sendiri telah melakukan berbagai upaya pencegahan virus Covid-19 dilingkungan suku Baduy dengan cara menggelar ritual adat, dan juga menutup diri dari kunjungan wisatawan dari luar daerah khususnya dari daerah zona merah penyebaran virus Covid-19.
Baca juga: Presiden Telah Menjalani Vaksinasi Covid-19 Dosis II Bersama Sejumlah Tokoh
Selain itu, warga Baduy sendiri juga dengan tegas tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah saat menjalankan aktivitas di luar rumah.
"Dari awal kita sudah melakukan ritual adat seperti upacara adat, dan juga menarik semua warga Baduy yang berada diluar wilayah untuk tetap berada diwilayah Baduy. Tidak ada yang diperbolehkan keluar daerah," kata Jaro Saija.
Jaro mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan sarana cuci tangan diberbagai sudut pemukiman warga Baduy, sesuai dengan anjuran pemerintah untuk tetap memerhatikan pola 4 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Baca juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Tetua Adat: Jangan Ada Paksaan untuk Warga Baduy
"Kita sudah sediakan tempat cuci tangan hampir disetiap rumah warga, kita juga wajibkan warga untuk selalu menggunakan masker saat beraktivktas diluar rumah," pungkasnya.(yusuf/tri)